TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) kembali menegaskan perannya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menggelar The International Conference on Biological Technology for Sustainable Nature (BioTESTA 2025), Sabtu (20/9/2025). Konferensi ini diikuti puluhan akademisi, dosen, dan mahasiswa dari dalam maupun luar negeri, serta menghadirkan Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, yang hadir secara daring.
Rektor Unisma, Prof. Junaidi, menegaskan bahwa penyelenggaraan BioTESTA 2025 merupakan bagian dari komitmen kampus hijau tersebut dalam mendukung program pemerintah di bidang pelestarian lingkungan.
“Konferensi ini merupakan bentuk komitmen Unisma terhadap upaya pelestarian lingkungan. Komitmen itu kita tuangkan dalam MoU dengan Kementerian Lingkungan Hidup,” ungkapnya.
Prof Junaidi menerangkan, pada Juli lalu Menteri Lingkungan Hidup telah mengundang 42 rektor terpilih se-Indonesia, termasuk Unisma, untuk menandatangani nota kesepahaman agar perguruan tinggi lebih aktif dalam mendukung agenda pemerintah menjaga keberlanjutan alam.
Salah satu implementasi MoU tersebut adalah penyelenggaraan konferensi internasional. Dalam kegiatan ini, Unisma menghadirkan sejumlah mitra dari berbagai negara sebagai keynote speakers, meski sebagian hadir secara daring.
“Mitra dari Inggris, yaitu Manchester University dan King’s College, kemudian dari Australia dan Taiwan, turut berpartisipasi secara online,” tambah Junaidi.
Dalam arahannya, Menteri Hanif Faisol juga menekankan pentingnya perguruan tinggi menjaga ekosistem kampus agar tidak terkesan kumuh serta berkontribusi langsung pada pelestarian keanekaragaman hayati.
Menanggapi hal itu, Prof Junaidi menegaskan bahwa Unisma telah memiliki dua program studi yang fokus pada isu biodiversitas.
“Di Fakultas MIPA ada Prodi Biologi yang khas dalam penelitian konservasi keanekaragaman hayati. Sementara di Fakultas Kedokteran, mahasiswa banyak melakukan penelitian tentang tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kesehatan,” jelasnya.
Dengan basis keilmuan tersebut, Unisma mendorong penelitian dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, mulai dari konservasi hingga pemanfaatan biodiversitas untuk kesehatan.
Melalui BioTESTA 2025, Unisma berharap dapat memperluas jejaring kolaborasi internasional dalam riset dan pengembangan teknologi hayati. Kehadiran akademisi dari berbagai negara diharapkan memperkaya wawasan dan solusi untuk menjawab tantangan global di bidang lingkungan.
“Konferensi ini menjadi langkah awal agar perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan, tetapi juga motor penggerak solusi berkelanjutan bagi lingkungan,” pungkas Prof Junaidi. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Bupati Sanusi Resmikan Malang Tourism Gateway, Menandai Hari Jadi ke-1265 Kabupaten Malang
Apris Amyllia, Menjaga Jati Diri Bandung Barat Lewat Seni dan Budaya
Ayo, Saksikan dan Ikuti Komodo Run 2025: Lari Sehat di Jantung Wisata Labuan Bajo!
Ketika Tabungan Negara Menjadi Cermin Ketidakberesan
Fakultas Pertanian UTM Berdayakan Kader PKK Desa Sabiyan untuk Tingkatkan Gizi Keluarga
Transformasi Menuju Klub Sepakbola Moderen, Persewangi Banyuwangi Kontrak Agensi
Eddy Soeparno Ajak Pemkot Balikpapan Perkuat Kolaborasi Atasi Darurat Sampah
Delapan Mahasiswa Polinema Malang Sabet Berbagai Gelar Juara IPEC 2 di Manado
Livoli Divisi Utama 2025, TNI AU Electric Hempaskan Bandung Tectona
WCD 2025 Kota Probolinggo: Serempak Pungut Sampah, Serentak Bantu Ekonomi Warga