TIMESINDONESIA, SEMARANG – Bahasa Indonesia kini resmi menjadi salah satu bahasa yang digunakan dalam forum rapat dan pertemuan di UNESCO. Kabar menggembirakan itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti saat diskusi “Ruang Bahasa dan Cerita Bersama Pak Menteri” di Balai Bahasa Jawa Tengah, Kabupaten Semarang, Kamis (30/10/2025).
“Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi dalam rapat-rapat UNESCO. Insya Allah pekan ini saya akan ke Uzbekistan,” ujar Abdul Mu’ti.
Ia menjelaskan bahwa dirinya akan mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kegiatan forum assembly UNESCO di Uzbekistan. Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti dijadwalkan menyampaikan pidato resmi menggunakan Bahasa Indonesia — momen yang juga menandai penggunaan perdana Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam forum UNESCO.
“Saya akan berpidato menggunakan Bahasa Indonesia, dan ini menjadi awal dari digunakannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam rapat-rapat UNESCO,” lanjutnya.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya agar Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sebagai alat pemersatu bangsa dan sarana diplomasi internasional. Menurutnya, pengakuan UNESCO ini merupakan hasil nyata dari berbagai gerakan kebahasaan yang selama ini telah dilakukan.
“Alhamdulillah, capaian-capaian itu sekarang sudah mulai terlihat dan kita rasakan sebagai dampak dari gerakan yang selama ini dijalankan,” katanya.
Selain itu, ia menyinggung bahwa pantun — salah satu bentuk sastra Indonesia — juga telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan bahasa dan budaya Indonesia telah mendapatkan perhatian dan apresiasi internasional.
Abdul Mu’ti menilai, pengakuan ini juga memiliki dampak ekonomi dan bisnis. Popularitas Bahasa Indonesia di dunia dapat mendukung promosi produk-produk Indonesia, baik di dalam negeri maupun di pasar global.
Abdul Mu’ti mengajak generasi muda untuk semakin bangga menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap agar bahasa nasional ini dapat menjadi simbol kebanggaan dan alat kemajuan bangsa.
Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikdasmen, Imam Budi Utomo, menyebut kegiatan diskusi tersebut merupakan bagian dari gerakan literasi nasional dan penguatan karakter melalui bahasa.
“Ruang Bahasa dan Cerita Bersama Pak Menteri hadir sebagai forum dialog santai tetapi bermakna. Di sini, siswa, guru, dan pegiat literasi bisa berbagi pandangan tentang pentingnya bahasa dan sastra Indonesia,” ujar Imam.
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 200 peserta, terdiri atas kepala dinas pendidikan, guru Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, kepala sekolah, komunitas literasi, komunitas sastra, media massa, hingga siswa. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Mengapa Sulit Berhenti Saat Makan Kacang? Ini Penjelasannya
BYD Perkenalkan T35, Truk Listrik dengan Segudang Keunggulan
KWK Ponorogo Sempurna, Amankan Tiket Delapan Besar Livoli Divisi I 2025
Kejari Bandung Gerebek Kantor OPD, Sita Dokumen Penting Dugaan Kasus
Banjir Bandang Terjang Ratusan Rumah di Desa Sukalaksana Garut
BRI Kucurkan Rp104,4 Miliar untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Dukung Wakaf dan Zakat, Ma’ruf Amin Apresiasi Langkah Wartawan
Batu AR Adventure: Serunya Menaklukkan Alam Coban Talun di Atas Roda
Rupiah Digital Siap Meluncur, Uang Masa Depan Buatan Bank Indonesia
Keadilan Berlabuh, Kisah Andri Wijanarko dan Pertarungan Melawan Tuduhan TPPO