TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dukungan atas larangan sound horeg yang digulirkan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim), juga mendapat dukungan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi. Bahkan, organisasi yang menaungi umat beragama Hindu ini juga mengeluhkan adanya pemasangan Penjor dalam sejumlah kegiatan sound horeg.
“Kami setuju pelarangan sound horeg oleh Polda Jatim, karena sampai sejauh ini saya lihat lebih banyak nilai-nilai negatif daripada positifnya,” ucap Ketua PHDI Banyuwangi, Sardiyanto, Selasa (22/7/2025).
“Sebenarnya juga ada suasana batin yang kami tidak nyaman. Seperti pakaian, atribut Penjor, dan lain-lain, sering digunakan pada kegiatan tersebut. Padahal itu (Penjor) mempunyai nilai sakral buat keyakinan kami,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Penjor adalah sebuah struktur bambu yang dihias dan dipasang pada perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan oleh umat Hindu. Penjor melambangkan gunung yang dianggap suci dan simbol dari Naga Basukih yang dipercaya membawa kesejahteraan dan kemakmuran.
Di sisi lain, pria asal Dusun Plaosan, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo ini juga tidak menampik jika ajang sound horeg membawa imbas perekonomian untuk kalangan pelaku UMKM, perias, jasa penyewaan kostum dan lainnya.
“Tapi kami juga tidak menutup mata adanya pergeseran budaya, kemerosotan akhlak yang dipertontonkan, seperti goyangan erotis dengan pakaian yang minim atau cingkrang,” bebernya.
Sardiyanto menyadari bahwa masyarakat punya hak dan kebebasan berekspresi, namun dia berharap untuk tidak melampaui adab dan etika ketimuran.
“Masyarakat juga butuh hiburan. Untuk itu pemerintah perlu menerbikan regulasi yang bisa menciptakan solusi yang nyaman bagi masyarakat,” cetus Ketua PHDI Banyuwangi, Sardiyanto. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Puzzle Transformasi Keuangan Negara
Warga Sumberwringin Bondowoso Nyonteng Kolbuk, Ritual Menjaga Sumber Mata Air
Bupati Sleman Kukuhkan Dewan Pengawas RSUD, Dorong Pelayanan Publik Lebih Prima
Disnaker Lamongan Dorong Siswa SMK Wahid Hasyim Siap Hadapi Dunia Kerja Abad 21
WHO Peringatkan Potensi Wabah Global Chikungunya
Kejari Cilacap Musnahkan 154 Barang Bukti Perkara Hukum
KPK Panggil Lima Kepala Desa di Jatim Jadi Saksi Kasus Dana Hibah
SD di Bondowoso Hanya Dapat Satu Siswa Baru, Akan Regrouping?
Janda Satu Anak di Kota Banjar Nekad Curi Motor Teman, Ternyata Ini Alasannya
Petirtaan Watugede Singosari Jadi Hidden Gem Spot Healing Anti-Mainstream