TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Proses evakuasi korban reruntuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki tahap baru.
Basarnas mulai mengerahkan alat berat setelah upaya manual dan penggunaan teknologi pencarian tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.
Kasubdit Pengarahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freeser, mengatakan masih ada tujuh titik di sektor A2 yang tertutup lapisan reruntuhan. Evakuasi baru bisa dilakukan setelah material berat di bagian atas dipindahkan.
“Sebelum alat berat dikerahkan, Basarnas telah melakukan tiga fase pemeriksaan. Namun hasilnya nihil,” ujar Emi, Jumat (3/10/2025).
Tiga fase yang dimaksud meliputi:
1. Pemeriksaan manual dengan memanggil korban di sektor A1, A2, dan A3. Tidak ada respons suara dari reruntuhan.
2. Penggunaan search camera hingga kedalaman lima meter. Tidak ditemukan tanda kehidupan.
3. Pemakaian wall scan suffer 400 dan multi search seismic scanner untuk mendeteksi napas atau getaran kecil. Hasilnya juga nihil.
Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan drone thermal dari udara untuk melacak kemungkinan adanya korban yang masih hidup.
Sebelum alat berat dioperasikan pada Kamis (2/10/2025), Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Timur melakukan identifikasi melalui pengumpulan sampel DNA keluarga atau wali santri korban di posko Ante Mortem.
Sementara itu, tim SAR gabungan terus bekerja memindahkan balok beton, plat baja, dan material reruntuhan lainnya. Seluruh proses dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kondisi struktur bangunan yang masih labil.
Evakuasi diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan hingga material berat berhasil disingkirkan dan seluruh korban dapat dievakuasi.
Pantauan TIMES Indonesia, proses pencarian korban ambruknya musala tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua korban dari balik reruntuhan.
Direktur Operasi pencarian dan Pertolongan Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan, dua korban berhasil ditemukan, korban terakhir dievakuasi.
"Kita berhasil mengevakuasi dua santri. Saat ini kedua jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan identifikasi," jelasnya.(*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Pastikan MBG Higienis, Seperti Ini Standar Sanitasi Ketat yang Diterapkan SPPG Polri
Cegah Praktik Korupsi, Menteri Haji Sambangi KPK RI
Berkah Gelaran MotoGP Mandalika, Okupansi Hotel di Mataram Capai 85 Persen
Tasik Baseuh Enjoy IX 2025 Siap Digelar, Sungai Ciwulan Jadi Pusat Wisata Arus Deras
Pemkab Probolinggo Genjot Normalisasi Saluran untuk Antisipasi Banjir
Riset Mahasiswa UGM: Obat Antipsikotik Tawarkan Harapan Baru Atasi Infeksi Jamur Resisten
Dua Kali Perpanjangan Jabatan, Sekda Banjarnegara Indarto Kini Bersiap Menutup Pengabdian
Enam Santri Asal Malang Selamat dari Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Kementerian ESDM Panggil SPBU Swasta Bahas Impor BBM Pertamina
Dikotomi Growth Mindset