TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tersisa 14 kantong jenazah korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang belum teridentifikasi.
Hal tersebut diungkap Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol. Dr. dr. Mohammad Khusnan Marzuki, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, Tim DVI kini memasuki fase yang lebih rumit, di mana metode identifikasi bergeser dari gigi dan medis ke analisis DNA. Hal ini menyebabkan hasil identifikasi tidak bisa keluar secepat sebelumnya.
“Sampel-sampel yang tersisa ini kondisinya sudah kurang baik. Artinya, proses pengambilan DNA memerlukan waktu lebih lama karena kadar DNA-nya rendah,” ungkapnya.
Sementara itu, Asistensi dari Pusdokkes Polri, Kombes Pol Dr. Wahyu mengaku masih belum berani memastikan total jumlah korban, sampai seluruh proses selesai.
“Dari 67 kantong jenazah, yang dilaporkan hilang sebenarnya 63 orang. Jadi, kami masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah ada identitas baru dari body part yang ditemukan,” ujarnya.
Hingga Jumat malam, tercatat total 50 korban telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara itu, proses pemeriksaan DNA terhadap sisa 14 kantong jenazah masih terus dilakukan di laboratorium DVI Polda Jatim. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |
Wajah Mulus Bebas Jerawat: Panduan Perawatan Harian
Upaya Mempertahankan Sambal Lingkung, Warisan Kuliner Bangka yang Mendunia
HiJack, Jaket Cerdas Penjaga Nyawa di Gunung Karya Mahasiswa Polinema Malang
Lee Jung Jae Aktor Korea Pertama yang Raih Charlie Chaplin Awards
Tersisa 14 Kantong Jenazah, Kabiddokkes Polda Jatim: Identifikasi Masuki Fase Sulit
Final Four Livoli Divisi Utama 2025, TNI AU Electric Bungkam Rajawali O2C
Pemikiran Politik Islam atas Negara Indonesia
Mantan Sekdaprov NTB Rosiady Divonis 8 Tahun Penjara Kasus Korupsi NCC
Modus Es Krim, Residivis Lansia Cabuli Anak PAUD di Jaktim
PBG Digenjot, Mendagri Dorong Cepat Wujudkan Mimpi Rumah untuk Semua"