TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Dua warisan budaya khas Kota Probolinggo resmi naik kelas. Ketan Kratok dan Tradisi Bi Bi Bi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam sidang penilaian WBTb di Hotel Sutasoma, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2025).
Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Rizky Nur Adrian, mengatakan kedua unsur budaya itu dinilai layak dan lolos direkomendasikan karena masih hidup dan dijaga masyarakat.
“Proses pengusulan dua unsur budaya tersebut sebelumnya dilakukan kajian. Kemudian kami ajukan dan Alhamdulillah lolos untuk di rekomendasikan," jelas Rizky saat di konfirmasi pada Senin (13/10/2025).
Tradisi Bi bi bi. (Foto : Dok. TIMES Indonesia)
Rizky menjelaskan, kajian terhadap Tradisi Bi Bi Bi sudah dilakukan sejak 2019, sementara Ketan Kratok baru diteliti pada 2024. Menurutnya, Ketan Kratok menjadi pilihan karena keunikannya yang tak ditemukan di daerah lain.
"Ketan Keratok ini khas sekali dan masih eksis dan di konsumsi oleh masyarakat Kota Probolinggo," terang Rizky.
Sementara itu, Tradisi Bi Bi Bi merupakan tradisi yang digelar setiap malam pitulikuran atau tiga hari menjelang Idulfitri. Warga biasanya menggelar tradisi ini secara massal, sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur.
“Bi Bi Bi ini masih masif dilakukan oleh warga. Karena itu, kami usulkan agar bisa ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda,” imbuhnya.
Setelah resmi ditetapkan nanti, Disdikbud berkomitmen untuk terus mengembangkan dua warisan budaya ini. Upayanya meliputi promosi kuliner lokal dan dokumentasi tradisi masyarakat.
Sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda. ( Foto: Rizky Nur Adrian For TIMES Indonesia)
“Harapannya, setelah nanti ditetapkan oleh Kementerian Kebudayaan, kedua budaya ini tidak hanya diakui secara nasional, tetapi juga semakin dikenal dan dicintai oleh generasi muda,” ujar Rizky.
Ia berharap penetapan ini bukan sekadar pengakuan nasional, tetapi juga menjadi dorongan agar generasi muda mencintai dan bangga budayanya sendiri.
Pemerhati sejarah Probolinggo, Edi Martono, menyambut gembira kabar tersebut. Ia menyebut kajian awal Tradisi Bi Bi Bi dan Ketan Kratok banyak dilakukan di Pojok Literasi miliknya.
"Saya sangat senang dan bangga kedua unsur budaya ini lolos untuk direkomendasikan, yang mana pengkajiannya dimulai di tempat saya (pojok litetasi)," katanya.
Dengan tambahan dua unsur baru ini, jumlah warisan budaya takbenda asal Kota Probolinggo kian bertambah. Sebelumnya, daerah ini telah memiliki WBTb Jaran Bhodak dan Karapan Sapi Brujul. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Anak Tersangka Riza Chalid Didakwa Perkaya Diri Rp3,07 Triliun dari Korupsi Migas
Rugikan Negara Rp285 Triliun, JPU Beberkan 18 Korporasi Diuntungkan dalam Kasus Korupsi Migas
Gubernur DKI Segera Terbitkan Pergub Larangan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing
Krisis Regenerasi Petani Ancam Ketahanan Pangan Nasional
Menkeu Purbaya Tegaskan APBN Tak Akan Dipakai untuk Family Office
Warnai Milangkala Pangandaran ke-13, Pemkab Gelar Kegiatan Pesisir Run
Samator Gas Tegaskan Tak Terlibat dalam Naik Turunnya Saham AGII
Pasca Insiden di Alahan Panjang, Gubernur Sumbar Minta Pengawasan Penginapan Diperketat
GIBAS Kota Banjar Desak DPMPTSP Sidak RSMI Terkait Prosedur Pelayanan dan Perizinan Andalalin
BPBD Jatim Canangkan sebagai Zona Integritas