TIMESINDONESIA, SURABAYA – Mas Tentara Indonesia Pelajar (Mas TRIP) Jawa Timur menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) selama tiga hari di Hotel Bisanta, Surabaya.
Kegiatan tersebut mengusung tema 'Meningkatkan Peranan dan Kesinambungan Etos Perjuangan Demi Keutuhan NKRI'.
Mukernas membahas tiga bidang utama, di antaranya penguatan organisasi dan karakter generasi penerus, kewirausahaan sebagai bentuk perjuangan di era ekonomi modern, serta peningkatan kegiatan sosial dan kolaborasi lintas lembaga.
"Program digitalisasi pendataan anggota hingga pembenahan legalitas aset turut menjadi perhatian pengurus saat ini," ungkap Ketua Umum Mas TRIP Destry Damayanti, Minggu (9/11/2025).
Selain itu, lanjutnya, tema tersebut memberikan makna penting perjalanan Paguyuban Mas TRIP.
Destry juga menambahkan, bahwa Mas TRIP adalah organisasi yang independen dan tidak menjadi bagian dari organisasi politik maupun berafiliasi ke politik, sehingga mereka tidak berorientasi untuk memperbanyak anggota.
"Saat ini perjuangannya adalah mengatasi masalah di Indonesia, seperti ekonomi, kesenjangan sosial, dan ketenagakerjaan,” tutur Destry.

Perjuangan yang dilakukan generasi saat ini, kata Destry, tentunya berbeda pada masa perjuangan dahulu. Seiring berkembangnya zaman, keberadaan Paguyuban Mas TRIP saat ini lebih memberi kontribusi pada masyarakat.
Destry Damayanti mengatakan, Mas TRIP saat ini berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan cara memperjuangkan ekonomi dan sosial. "Memperbaiki sosial atau memperbaiki akhlak dan moral generasi masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Generasi kedua dan ketiga Mas TRIP terus memperjuangakan pendahulunya, di tengah kondisi yang berbeda. Salah satu yang dilakukan pengurus Mas TRIP ketika mengenalkan wawasan kebangsaan pada generasi saat ini adalah dengan menggandeng sejumlah pihak.
"Kondisi saat ini tentunya tidak mudah, dengan menggandeng beberapa pihak untuk melaksanakan pemahaman wawasan kebangsaan pada pelajar di Indonesia," kata Destry.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa mengajak Masyarakat Trip memberikan materi wawasan kebangsaan di sekolah-sekolah. Tawaran ini disambut positif oleh pengurus, dengan membuat kurikulum.
"Kami akan menindak lanjuti tawaran dari Gubernur yang nantinya berbentuk kurikulum," tutur Destry.
Salah satunya mengenalkan sejarah. Karena, peristiwa bersejarah terkadang terlewatkan bahkan generasi saat ini tidak mengetahui sejarah perjuangan di masa lampau.
Destry mengatakan, kurikulum perjuangan Mas TRIP akan diberikan di sekolah dasar setiap daerah. (*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Ronny Wicaksono |
Mengenal Sosiopat, Gangguan Kepribadian yang Dilanda Kim Yoo Jung
Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-953, Kini Hanya 47 Langkah Menuju 1.000 Gol
Hamas Sisakan Empat Sandera untuk Menuju Gencatan Senjata Tahap Berikutnya
Terpikat ICCF 2025 Kabupaten Malang, Wamenbud Giring: Sinergi Kreativitas Wisata Budaya
Perkuat Jaringan Perlindungan, LKP3A Fatayat NU Jombang Kukuhkan 38 Kader Pendamping
Usai OTT Sugiri Sancoko, Wabup Lisdyarita Resmi Ditetapkan Jadi Plt Bupati Ponorogo
Seleksi 6 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Posisi yang Dibutuhkan di Pemkot Surabaya
Dana Sitaan dan Ekonomi Bawah Tanah Prabowo
Mensesneg: Besok Presiden Umumkan 10 Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
Bentangan Merah Putih di Sungai Ciwulan Tasikmalaya Warnai Festival Tasik Baseuh ke-9