TIMESINDONESIA, BATU – ‘Gempa bumi’ melanda Mall Pelayanan Publik (MPP) Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Selasa (11/11/2025) sekitar pukul 08.45 WIB. Dilaporkan sementara terdapat dua orang terluka akibat tertimpa material bangunan di ruang pelayanan.
Petugas gabungan reaksi cepat dari berbagai unsur BPBD, Basarnas, PMI, Polisi, Koramil, Tagana dan relawan bencana terlihat bergerak cepat mengevakuasi masyarakat yang memenuhi kantor pelayanan pagi itu.
Beberapa diantaranya melakukan penanganan terhadap dua orang yang terluka. Sementara diluar petugas memasang safety line warna kuning untuk mencegah masyarakat yang tidak tahu menerobos ke Gedung yang rawan roboh.
Tidak jauh dari situ, terlihat petugas gabungan mendirikan pos medis untuk mengobati masyarakat yang terluka. Semua itu hanyalah simulasi bencana yang dilaksanakan oleh BPBD Kota Batu disela-sela Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi menghadapi musim hujan tahun 2025-2026 yang dilaksanakan di Balai Kota Among Tani, pagi ini.
Apel Kesiapsiagaan ini diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari BPBD, Basarnas, PMI, Tagana, Relawan Bencana, Linmas, Kecamatan, Kelurahan, Desa, komunitas radio amatir dan pelajar. Apel gelar pasukan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman.

Dalam arahannya, Nurochman mengatakan bahwa berdasarkan perkiraan musim hujan oleh BMKG Karangploso awal musim hujan diperkirakan terjadi bulan November 2025. Berdasarkan kajian geografis dan topografis di Kota Batu terdapat enam potensi ancaman bencana. Yakni tanah longsor, banjir bandang, gempa bumi, cuaca esktrem, kebakaran hutan dan lahan.
Data BPBD Kota Batu, tahun 2024 di Kota Batu terjadi 122 bencana alam dengan rincian 86 persen bencana hidro, 10 persen bencana biologi dan 4 persen faktor manusia. Sedangkan tahun 2025 terjadi 149 bencana alam, dengan rincian 57 persen tanah longsor, 11 persen bencana banjir dan 25 persen bencana angin kencang sementara 7 persen lainnya terjadi bencana alam kebakaran hutan dan lahan.
“Mengacu pada kondisi cuaca dan iklim, kami canangkan Batu Sae Tanggap Bencana,” ujar Nurochman. Kaitannya dengan hal tersebut, ia menginstruksikan untuk memperkuat koordinasi pentahelix, menyiapkan sdm dan sarana prasarana.
Kedua, harus dibangun paradigma sadar bencana kepada masyarakat melalui peningkatan kapasitas, sosialisasi, edukasi dan simulasi. Ketiga bersama menyatukan persepsi penanggulangan bencana tingkat kota hingga desa dan kelurahan.
Keempat harus dibangun komunikasi melalui diseminasi informasi kesiapsiagaan bencana alam dan kelima, aktifkan Kembali posko siaga untuk melakukan early warning system di wilayah.
Lebih lanjut Nurochman menjelaskan bahwa Pemkot Batu sudah melakukan pemetaan menyeluruh daerah rawan bencana, melaksanakan mitigasi banjir bandang, susur sungai pada daerah rawan seperti Pusung Lading.
Dilakukan pula revitalisasi saluran air dan drainase untuk melebar dimensi saluran untuk melancarkan aliran air serta melaksanakan sosialisasi dan edukasi pencegahan bencana alam. “Alhamdulillah indeks bencana kita turun dari 81.0 pada tahun 2023, menjadi 75,21 pada tahun 2024 dengan resiko sedang. Meski demikian tantangan penanganan bencana lebih berat. Saya harap apel ini bukan hanya sekedar seremonial tapi juga meningkatkan kesiapsiagaan kita,” ujarnya. (*)
| Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
| Editor | : Imadudin Muhammad |
Perkuat Keamanan Maritim, Kapal Cepat Polresta Banyuwangi Melesat di Selat Bali
Dishub Kota Malang Luncurkan Sisparma, Awasi Parkir Secara Transparan
Persimpangan Kebijakan Dana Desa
Gubernur Khofifah Potong Tumpeng Bersama Keluarga Marsinah dan Serikat Buruh
Dampak Exit Tol Besuki, Tiga Titik Strategis di Bondowoso Berpotensi Dikembangkan
PUPR Banjarnegara Minta Kontraktor Lakukan Percepatan Kegiatan di Lapangan
Golkar Sidoarjo Menilai Gelar Pahlawan untuk Soeharto Wujud Keadilan Sejarah
Institut STTS Kupas Tuntas Peran AI Generatif dalam Pengembangan Aplikasi Tanpa Koding
Geledah Rumah Dinas dan Ruang Kerja Bupati Ponorogo, Penyidik KPK Sita Dokumen Penting
Deltras FC Bidik Tiga Poin di Laga Kandang Kontra Persela