Peristiwa Daerah
TIMESINDONESIA, GRESIK – Limbah baglog jamur yang biasanya hanya menumpuk kini disulap menjadi media tanam ramah lingkungan. Inovasi ini diperkenalkan kepada warga Desa Sekarputih, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur digelar di balai desa setempat, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan mengurangi limbah organik sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Limbah baglog jamur merupakan sisa media tanam jamur yang sudah tidak produktif lagi setelah masa panen selesai.
Biasanya, limbah ini hanya dibuang atau menumpuk di sekitar rumah warga. Melalui pelatihan ini, limbah tersebut justru disulap menjadi media tanam bernilai guna tinggi.
Pelatihan diikuti sekitar 20 peserta yang tampak antusias mengikuti setiap sesi. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Asa Bergending, kader program pemberdayaan masyarakat dari PT PLN NP UP Gresik.
Dalam sesi pelatihan, peserta diperkenalkan konsep eco healing, yaitu penyembuhan diri melalui interaksi dengan alam. Konsep ini dipadukan dengan praktik pemanfaatan limbah menjadi media tanam produktif yang disebut ReGrow.
ReGrow merupakan media tanam inovatif berbahan dasar limbah baglog jamur, serbuk kayu, dan biota laut. Kombinasi ketiga bahan tersebut terbukti ramah lingkungan, mampu meningkatkan kesuburan tanah, serta membantu mengurangi volume limbah organik.
Sukono, Penyuluh Pertanian Desa Sekarputih, mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai inovasi ReGrow sebagai langkah maju dalam pengelolaan limbah pertanian di Gresik.
“Kegiatan ini sangat bagus dan inovatif. Pemanfaatan limbah baglog jamur yang dipadukan dengan limbah kayu dan biota laut merupakan inovasi pertama yang saya temui di Kabupaten Gresik,” katanya.
Produk media tanam ReGrow, kata Sukono juga sudah digunakan di Kelurahan Gending dan hasilnya lebih cepat dibanding media tanam biasa. Bahkan sudah diuji laboratorium dan hasilnya sangat baik.
"Saya akan menyarankan desa-desa lain untuk menggunakan ReGrow,” tambahnya.
Dia juga memberikan apresiasi kepada pihak perusahaan yang telah berinisiatif merumuskan formula komposisi limbah organik menjadi media tanam yang efektif dan bernilai ekonomi.
"Ini diharapkan dapat terus mengembangkan inovasi lingkungan yang berkelanjutan. Selain itu, penerapan konsep eco healing juga diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara kesehatan mental dan kelestarian alam sekitar," ucapnya. (*)
| Pewarta | : Akmalul Azmi |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Persimpangan Kebijakan Dana Desa
Gubernur Khofifah Potong Tumpeng Bersama Keluarga Marsinah dan Serikat Buruh
Dampak Exit Tol Besuki, Tiga Titik Strategis di Bondowoso Berpotensi Dikembangkan
PUPR Banjarnegara Minta Kontraktor Lakukan Percepatan Kegiatan di Lapangan
Golkar Sidoarjo Menilai Gelar Pahlawan untuk Soeharto Wujud Keadilan Sejarah
Institut STTS Kupas Tuntas Peran AI Generatif dalam Pengembangan Aplikasi Tanpa Koding
Geledah Rumah Dinas dan Ruang Kerja Bupati Ponorogo, Penyidik KPK Sita Dokumen Penting
Deltras FC Bidik Tiga Poin di Laga Kandang Kontra Persela
Pemkab Pacitan Siap Kawal Program Prioritas Nasional Lewat Sinergitas Tiga Pilar
Produksi Padi dan Jagung Banyuwangi Melonjak di Tahun 2025