TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarnegara Jawa Tengah meminta para pelaksana kegiatan proyek pembangunan infrastruktur jembatan dapat melakukan percepatan sehingga pekerjaan dapat tepat waktu.
Seperti diketahui sejumlah kegiatan pembangunan jembatan di Banjarnegara dikabarkan mengalami keterlambatan. Salah satu penyebab keterlambatan dipicu tingginya curah hujan yang terjadi sebulan terakhir ini.
Bahkan akibat hujan dan banjir, talud jembatan Panaraban di Kecamatan Wanayasa longsor, padahal jembatan tersebut sangat vital penghubung Kecamatan Karangkobar - Batur.
Kepala Dinas PUPR Banjarnegara Yusuf Winarso melalui sekretaris dinas, Muhammad Arqom meminta kepada kontraktor agar dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin mengingat musim penghujan.
"Kami minta, pelaksana kegiatan dapat menggunakan waktu sebaik - baiknya. Jangan sampai terlambat sehingga tidak terjadi putus kontrak," harap Arqom saat ditanya TIMES Indonesia, di sela - sela kegiatan jalan santai HKN ke-61, Minggu 9 November 2025.
Kepala Bidang Bina Marga PUPR Banjarnegara Hermawan Tutut Indarji ST sebelumnya menyampaikan, bahwa tahun ini ada beberapa jembatan yang direhab dan penggantian.
Untuk rehab ada 9 paket, 5 sudah selesai dikerjakan, 3 masih dikerjakan. Kemudian untuk penggantian ada 6 paket, dua sudah selesai dan sisa 4 paket dalam pengerjaan.
Hermawan menjelaskan, bahwa jembatan Panaraban merupakan jembatan yang memiliki nilai kontrak terbesar yakni pagu anggaran Rp 5 milyar dan dikerjakan oleh CV Rahayu Mitra Abadi.dengan nilai kontrak Rp 3,580 milyar.
Jembatan ini memiliki titik bentang 24 meter, lalu lintas padat, sehingga tingkat kesulitannya lebih tinggi, apalagi menggunakan pondasi dalam juga, ada forfelt ditambah sudah memasuki musim penghujan.
"Kontrak kerjanya sampai 15 Desember 2025, mudahan - mudahan dapat selesai tepat waktu," jelasnya.
Satunya proyel lain berada di Desa Clapar dikerjakan CV Indah (Aceh), kemarin masih mengerjakan abutment bagian atas, dan besi tampaknya sudah tersedia di lokasi.
Tutut juga menjelaskan, bahwa akibat ada pembangunan jembatan menyebabkan kegiatan masyarakat menjadi terhambat. "Kami juga mohon maaf kepada masyarakat, karena lalu lintas terganggu dan memohon bersabar," pintanya.
PURR Banjarnegara sudah berkoordinasi dengan Polres dan Dinas Perhubungan untuk memasang rambu peringatan terkait penutupan kendaraan roda 4.
Ia juga berharap, jembatan yang sudah jadi, dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan untuk warga lokal melalui pemerintah ataupun masyarakat setempat, minimal masyarakat andil merawat jembatan yang sudah ada.
"Jika terjadi perubahan bentuk akibat longsor karena saat ini cuaca ekstrem, masyarakat hendaknya segera menginformasikan kepada dinas terkait.Sehingga Pemkab Banjarnegara dapat segera merespon atau melakukan perbaikan sehingga kerusakan tidak semakin parah," imbuh Hermawan, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Banjarnegara (*)
| Pewarta | : Muchlas Hamidi |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Ketua PGRI Banyuwangi Minta Polisi Amankan Gedung Guru, Ini Alasannya
Wakil Ketua DPRD Jatim Hari Pahlawan: Estafet Juang Kini di Tangan Generasi Z
Menteri Transmigrasi Beri Penghargaan Patriot Muda Sidoarjo yang Gugur saat Ekspedisi
Kepala Puskesmas Banjar II Dimutasi, Ini Pesan Wali Kota Banjar
Ketua AMPG Jatim Apresiasi Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Soeharto
Pemerintah Percepat Penetapan LP2B untuk Lindungi Sawah Petani
RI–Arab Saudi Teken MoU Haji 2026, Indonesia Dapat Kuota 221 Ribu Jemaah
Kembangkan Wisata Pertanian, Pemkab Bantul Tanam Kelapa Genjah Pandan Manis
Komisi D DPRD Surabaya: Kekurangan Guru Pendamping Khusus Ancam Kualitas Pendidikan Inklusi
Mutasi 4 Siswa SMP Terlibat Perundungan, Ini Penjelasan Pemkab Blora