Pabrik Amunisi di Amerika Serikat Meledak, 18 Orang Hilang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pabrik Amunisi di Tennessee, Amerika Serikat meledak, Jumat (10/10/2025), dan setidaknya 18 orang hilang diduga tewas dan tubuhnya hancur.

Ledakan tersebut meluluhlantakkan salah satu bangunan di puncak bukit milik Accurate Energetic Systems, dan hanya hanya menyisakan puing-puing.

Asap memenuhi udara setelah ledakan dahsyat yang menghancurkan pabrik pembuatan bahan peledak militer di Hickman County itu.

Sempat terjadi ledakan susulan beberapa kali sehingga memaksa tim penyelamat menjaga jarak dari puing-puing yang terbakar.

Ledakan itu, yang dilaporkan terjadi di Accurate Energetic Systems di Tennessee, didengar dan dirasakan orang-orang dari jarak bermil-mil.

Situs web perusahaan tersebut menyatakan pihaknya membuat dan menguji bahan peledak di fasilitas delapan gedung yang tersebar di perbukitan berhutan dekat Bucksnort, sebuah kota sekitar 97 kilometer barat daya ibu kota negara bagian, Nashville.

"Saat ini, ada beberapa orang yang belum ditemukan. Kami berusaha untuk memperhatikan keluarga dan situasi tersebut," ujar Sheriff Humphreys County, Chris Davis, dalam konferensi pers.

Penyebab ledakan itu belum diketahui secara pasti dan Davis mengatakan penyelidikan bisa memakan waktu berhari-hari.

Empat hingga lima orang dilarikan ke rumah sakit. Namun Sheriff idak merinci cedera mereka.

Ketika diminta untuk mendeskripsikan gedung tempat ledakan terjadi, Sheriff Davis berkata, "Tidak ada yang perlu dideskripsikan. Gedung itu sudah hilang."

"Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak, Keamanan Dalam Negeri, dan Biro Investigasi Tennessee termasuk di antara lembaga yang telah menanggapi kejadian tersebut," kata Davis.

"Ini tragedi bagi komunitas kami," tulis Wali Kota McEwen, Brad Rachford, melalui email. Ia merujuk komentar lebih lanjut kepada seorang pejabat daerah.

Hingga Jumat malam, 18 orang masih dinyatakan hilang dan dikhawatirkan tewas setelah ledakan terjadi di pabrik pembuat bahan peledak militer di Tennessee, Amerika Serikat itu. (*)