1 Dekade Times Indonesia, Ahmad Basarah: Pelita di Rimba Digital

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah riuh dunia yang tak pernah tidur, saat notifikasi berita berdenting bersamaan dengan deretan pesan pribadi, ada satu cahaya yang tetap setia menyapa di layar-layar smartphone: TIMES Indonesia.

Media online ini lahir dari sebuah keyakinan bahwa berita bukan sekadar deretan huruf dan kata, melainkan jendela yang membuka pandangan, jembatan yang merangkai cerita, dan cermin yang memantulkan kebenaran.

1 Dekade perjalanan ini bukanlah angka biasa. Ia adalah catatan panjang yang ditulis dengan tinta dedikasi, dilapisi keberanian, dan diwarnai semangat membangun literasi publik.

Dalam setiap paragrafnya, ada denyut nadi peristiwa, ada wajah-wajah yang pernah disapa kamera, dan ada suara-suara yang disampaikan kepada publik dengan tetap menjunjung kaidah jurnalistik.

Dari Layar ke Hati Pembaca

Sejak awal berdiri, Times Indonesia mengusung misi sederhana namun bermakna: menyajikan informasi yang akurat, relevan, dan bermakna bagi pembacanya. Namun dalam praktiknya, misi itu menuntut kerja keras tanpa henti. Di era di mana kecepatan sering kali mengalahkan kedalaman, Times Indonesia memilih jalan yang menyeimbangkan keduanya.

Setiap klik pembaca adalah salam. Setiap berita yang dibaca adalah jembatan yang menghubungkan hati penebar kabar dengan jiwa yang haus akan informasi. Inilah yang membuat hubungan antara redaksi dan pembaca terasa seperti ikatan yang tak sekadar transaksional, melainkan emosional.

Di ruang redaksi, wartawan bekerja menembus hujan dan panas, mengumpulkan fakta, memotret momen, lalu merangkainya menjadi cerita yang utuh. Di meja penyuntingan, setiap kata ditimbang, setiap kalimat diperhalus, memastikan kebenaran tetap hidup di tengah derasnya arus informasi.

Meniti Jalan di Tengah Rimba Digital

Sepuluh tahun terakhir adalah dekade perubahan besar di dunia media. Platform media sosial merajai perhatian publik, hoaks menyebar lebih cepat dari kebenaran, dan algoritma digital menentukan apa yang kita lihat setiap hari. Dalam pusaran itu, Times Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi terus mencari cara untuk menjadi pelita.

Konsistensi inilah yang membuatnya berbeda. Di saat banyak media online terjebak pada clickbait demi mengejar trafik, Times Indonesia memilih menyalakan cahaya dengan berita yang memberi nilai tambah. Bukan berarti meninggalkan kecepatan, tetapi memastikan bahwa setiap informasi yang sampai ke pembaca sudah melewati proses verifikasi yang ketat.

Peran Sosial dan Edukasi Publik

Lebih dari sekadar menyampaikan kabar, Times Indonesia juga mengambil peran sebagai ruang edukasi publik. Rubrik opini membuka kesempatan bagi akademisi, aktivis, hingga pelaku usaha kecil untuk menyuarakan perspektifnya. Berita-berita daerah menempatkan desa dan kota kecil setara pentingnya dengan panggung nasional.

Bagi banyak pembaca di pelosok, kehadiran Times Indonesia menjadi sumber informasi utama yang menghubungkan mereka dengan perkembangan nasional maupun global. Di sisi lain, liputan-liputan humanisnya memberi ruang bagi kisah-kisah sederhana yang kerap luput dari perhatian media arus utama.

Ucapan dan Harapan dari Tokoh Nasional

Perjalanan 1 Dekade ini mendapat apresiasi dari berbagai tokoh. Salah satunya adalah Dr. Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan, yang melihat Times Indonesia sebagai bagian penting dari ekosistem demokrasi dan literasi media di Indonesia.

"Teruslah menyalakan cahaya di layar, menjaga kata tetap jujur, dan kisah tetap bermakna. Teruslah bersuara di tengah derasnya arus informasi, tetap menjadi pelita di malam yang kelam, dan kompas di rimba raya dunia maya," ujar Basarah, Kamis (14/8/2025).

Pesan ini tidak hanya menjadi ucapan selamat ulang tahun, tetapi juga pengingat tentang tanggung jawab besar media di era digital: menjadi penjaga kebenaran di tengah banjir informasi.

Menatap Masa Depan

1 Dekade adalah tonggak yang membanggakan, tetapi juga titik tolak untuk perjalanan selanjutnya. Dunia digital terus berubah. Teknologi kecerdasan buatan, tren konsumsi berita yang makin singkat, dan dinamika politik yang selalu bergerak cepat menjadi tantangan baru.

Bagi Times Indonesia, masa depan berarti terus berinovasi tanpa kehilangan roh jurnalistiknya. Terus hadir di genggaman pembaca, tetapi juga di hati mereka. Tetap memberi suara bagi yang tak terdengar, dan cahaya bagi yang terjebak dalam gelapnya disinformasi.

Seperti pelita yang bertahan di tengah badai, Times Indonesia telah membuktikan bahwa dedikasi, integritas, dan keberanian adalah bahan bakar yang tak lekang oleh waktu. Sepuluh tahun bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru yang lebih menantang dan membahagiakan.

Di tengah rimba raya dunia maya, ia akan terus menjadi kompas. Di malam yang kelam, ia akan terus menjadi pelita. Dan di setiap hati pembacanya, ia akan tetap menjadi sahabat setia yang mengabarkan dunia dengan cahaya yang tak pernah padam. (*)