TIMESINDONESIA, LAMPUNG SELATAN – Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Lampung jurusan Ekonomi Syariah, Shalsya Billa Al Rasyid, atau akrab disapa Salsa di media sosial dan Abil di lingkungan kampus maupun keluarga, kini berusia 21 tahun. Ia dikenal aktif bukan hanya di bangku kuliah, tetapi juga di dunia digital.
"Sebagai influencer, saya kerap bekerja sama dengan berbagai brand untuk kampanye di media sosial, khususnya melalui akun Instagram @salsaaa_arasyid," kata Salsa dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, pada Sabtu (20/9/2025).
Rangkaian prestasi pun telah ia raih. Pada Agustus 2024, Salsa berhasil meraih medali perak dalam bidang Ekonomi dan Bahasa Inggris pada Olimpiade Akademik se-Indonesia. Ia juga mengantongi sertifikat kompetensi Digital Marketing dari BNSP, serta menjadi lulusan Putri Hijab Academy pada Desember 2024.
Pengalaman kolaborasinya dengan Paragon Group memperkuat kiprahnya di bidang promosi digital. Tidak berhenti di situ, pada Juni 2025, ia meraih juara 2 Duta Genre Universitas Muhammadiyah Lampung, sebuah pencapaian yang semakin memotivasi untuk berkembang.
Ketertarikannya terjun dalam ajang Duta Genre berawal dari keinginan untuk berkontribusi nyata pada generasi muda. “Saya sadar banyak tantangan yang dihadapi anak muda, dari pergaulan hingga risiko penyalahgunaan narkoba,” ujarnya. Pengalaman pahit pernah ia alami saat sekolah dasar ketika menjadi korban bullying.
Dari peristiwa itu, ia belajar pentingnya dukungan lingkungan yang sehat. Keterlibatannya dalam Duta Genre pun menjadi sarana untuk memperluas pengaruh positif. Program ini berada di bawah BKKBN dan menekankan pentingnya hidup sehat, produktif, serta bebas dari perilaku berisiko.
Salsa menilai, edukasi kesehatan reproduksi harus mendapat perhatian serius. Edukasi ini, kata dia, bukan sekadar membahas fungsi tubuh, melainkan juga membantu remaja memahami perubahan yang mereka alami.
Advokasi Duta Genre Universitas Muhammadiyah Lampung, Shalsya Billa Al Rasyid bersama tim. (FOTO: Salsa for TIMES Indonesia)
“Dengan edukasi, generasi muda bisa terhindar dari penyakit menular seksual, pergaulan bebas, hingga kehamilan tidak diinginkan,” tutur Salsa yang hobi mendengarkan podcast inspiratif atau menonton video edukasi. Ia juga suka mengeksplorasi dunia digital dengan membuat konten yang disukai.
Selain itu lanjut Salsa, bahwa edukasi kesehatan reproduksi diyakini dapat mengikis stigma, sehingga anak muda berani mencari informasi dan bantuan yang tepat. Baginya, ini adalah kunci membentuk generasi yang sehat dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Meski tantangan masih ada, mulai dari stigma, mitos, hingga pengaruh lingkungan negatif, Salsa optimistis. Ia ingin terus mengajak generasi muda untuk memanfaatkan platform digital secara positif. “Masa depan cerah itu hasil dari pilihan kita hari ini. Jadi, mari mulai dari diri sendiri untuk hidup sehat dan bermakna,” katanya.
Dalam hal ini lebih jauh bagi Salsa, langkah kecil setiap individu akan berdampak besar. Ia berharap semakin banyak anak muda yang sadar pentingnya kesehatan reproduksi dan mampu tumbuh menjadi generasi kuat, sehat, dan produktif. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Bupati Sanusi Resmikan Malang Tourism Gateway, Menandai Hari Jadi ke-1265 Kabupaten Malang
Apris Amyllia, Menjaga Jati Diri Bandung Barat Lewat Seni dan Budaya
Ayo, Saksikan dan Ikuti Komodo Run 2025: Lari Sehat di Jantung Wisata Labuan Bajo!
Ketika Tabungan Negara Menjadi Cermin Ketidakberesan
Fakultas Pertanian UTM Berdayakan Kader PKK Desa Sabiyan untuk Tingkatkan Gizi Keluarga
Transformasi Menuju Klub Sepakbola Moderen, Persewangi Banyuwangi Kontrak Agensi
Eddy Soeparno Ajak Pemkot Balikpapan Perkuat Kolaborasi Atasi Darurat Sampah
Delapan Mahasiswa Polinema Malang Sabet Berbagai Gelar Juara IPEC 2 di Manado
Livoli Divisi Utama 2025, TNI AU Electric Hempaskan Bandung Tectona
WCD 2025 Kota Probolinggo: Serempak Pungut Sampah, Serentak Bantu Ekonomi Warga