TIMESINDONESIA, BLITAR – Anda yang berkunjung ke Blitar, Jawa Timur bisa menemukan ragam lokasi wisata menarik. Rangkaian kunjungan dimulai dari ziarah di Makam Bung Karno hingga menikmati wisata belanja dan kuliner malam di sekitar kawasan Bendogerit, Kota Blitar, Jawa Timur.
Makam Bung Karno yang terletak di Jalan . Ir. Soekarno, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, menjadi tujuan utama wisata religi.
Ribuan peziarah hadir untuk mendoakan proklamator dan menyaksikan langsung pusara tokoh bangsa yang menjadi ikon sejarah Indonesia. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai situs sejarah, tetapi juga menjadi pusat aktivitas wisata yang berkembang.
Blitar City Walk sebagai Pusat Wisata Belanja
Setelah berziarah, wisatawan banyak yang beralih ke Blitar City Walk, salah satu pusat wisata belanja yang berada di kawasan Makam Bung Karno. Tempat ini menampung berbagai pedagang yang menjajakan produk lokal, mulai dari kaos bergambar Bung Karno, suvenir, alat musik tradisional, hingga perhiasan lokal.
Wisatawan menikmati suasana Blitar City Walk dengan berbelanja kerajinan lokal. Produk seperti tas, aksesoris, hingga cinderamata khas Bung Karno mendukung geliat ekonomi kreatif. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)
Tidak hanya barang, kuliner lokal juga menjadi daya tarik utama. Aneka makanan khas seperti gethuk, wajik klethik, dan sambel pecel khas Blitar mudah ditemui di sepanjang area. Keberadaan Blitar City Walk menjadikan wisata Blitar lebih lengkap karena pengunjung dapat berziarah sekaligus berbelanja oleh-oleh.
Fadhillio Ibra, salah satu pengunjung, menyampaikan kesannya setelah berbelanja di Blitar City Walk. “Tempat ini sangat memudahkan wisatawan. Semua kebutuhan oleh-oleh tersedia, dari makanan hingga kerajinan khas Blitar. Saya melihat banyak UMKM lokal yang terbantu dengan adanya kawasan ini,” ujarnya.
Menurut pengelola, Blitar City Walk memang dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi kreatif lokal. Setiap akhir pekan, puluhan pedagang bisa meraih omzet yang meningkat signifikan karena tingginya jumlah kunjungan peziarah. Hal ini menjadi bukti bahwa wisata Blitar berkontribusi langsung terhadap perekonomian masyarakat.
Wisata Kuliner Malam dan Dampak Ekonomi Kreatif
Selain wisata belanja, wisata kuliner malam di Blitar semakin menghidupkan suasana kota. Kawasan sekitar alun-alun hingga Jalan Merdeka menjadi titik favorit wisatawan. Berbagai hidangan khas disajikan, mulai dari pecel Blitar, sate kelapa, hingga jajanan tradisional yang diminati anak muda.
Suasana Blitar City Walk pada malam hari tampak hidup dengan lampu hias dan aktivitas warga. Area ini menjadi pusat wisata belanja sekaligus ruang interaksi sosial masyarakat. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)
Suasana kuliner malam bukan hanya tempat makan, tetapi juga ruang interaksi sosial. Banyak wisatawan dari luar daerah yang memilih menghabiskan waktu malam sambil menikmati suasana kota. Aktivitas ini menambah perputaran ekonomi kreatif, terutama bagi pedagang kuliner kecil yang menggantungkan pendapatan dari keramaian pengunjung.
Pemerintah Kota Blitar mencatat bahwa geliat ekonomi kreatif di sekitar kawasan Makam Bung Karno terus meningkat. Wisata religi, belanja, dan kuliner saling terhubung dalam satu ekosistem pariwisata. Hal ini mendorong munculnya lapangan kerja baru serta peluang usaha di bidang seni, budaya, hingga industri kreatif.
Dengan rangkaian wisata yang terintegrasi, Blitar tidak hanya dikenal sebagai kota sejarah, tetapi juga sebagai kota wisata yang berkontribusi bagi penguatan ekonomi kreatif. Ziarah ke Makam Bung Karno, wisata belanja di Blitar City Walk, hingga kuliner malam menjadi satu kesatuan pengalaman wisata yang menarik.
Bagi masyarakat, kehadiran wisatawan memberikan dampak ekonomi langsung. Para pelaku UMKM mampu memperluas jaringan, sementara pedagang kecil dapat meningkatkan omzet harian. Wisata Blitar pun berkembang tidak hanya sebagai destinasi religi, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi kreatif di Jawa Timur. (*)
Pewarta | : Ardana Pramayoga (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Ribuan Siswa di Kecamatan Tamanan Bondowoso Mulai Nikmati Makan Bergizi Gratis
Paradigma Zakat dari Ritual ke Keadilan
Gubernur Khofifah Turun Langsung ke Sumenep Tangani KLB Campak
Antisipasi Risiko Cacingan, Dinkes Kabupaten Malang Berikan Obat 99,96 Persen Balita-12 Tahun
Hama Kumbang Ganggu Produksi Buah Kelapa Petani Songgon Banyuwangi
Digelar Setahun Sekali, Festival Gejog Lesung Jadi Daya Tarik Baru di Wisata Pasir Putih Dalegan
Polemik Royalti Musik, Pakar HKI Soroti Perlunya Aturan yang Adil
Orang Tua Harus Waspada, Kasus Gangguan Mata Sudah Menyerang Anak-anak di Banyuwangi
Ilusi Anggaran Pendidikan untuk Masa Depan
Ratusan Rider Bakal Tampil di Banyuwangi Ijen Geopark Downhill 2025