TIMESINDONESIA, PULAU TALIABU – Pulau Taliabu, sebuah kabupaten muda di Provinsi Maluku Utara, menyimpan pesona yang nyaris belum tersentuh.
Setiap jengkal tanah dan garis pantai di pulau ini bagaikan kanvas alam, dengan lukisan keindahan yang mampu memikat siapa saja yang datang melihatnya.
Bayangkan hamparan pasir putih yang lembut membentang sepanjang garis pantai, berpadu dengan debur ombak biru kehijauan. Di sisi lain, pantai berpasir pink menjadi daya tarik ikonik, menawarkan panorama yang jarang ditemui di belahan dunia mana pun.
Ada pula pasir anjing, batu gong yang unik, hingga air terjun jernih di tengah rimba hijau yang masih alami.
Satwa langka juga turut melengkapi mozaik keindahan Taliabu menjadikannya bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga surga bagi pecinta alam. Meski demikian, keindahan ini masih ibarat permata yang belum diasah.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata di Taliabu belum berkembang sebagaimana mestinya. Pemerintah daerah belum menempatkan pariwisata sebagai sektor unggulan, padahal potensinya begitu besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
Tidak hanya itu, Taliabu sudah pernah menjadi persinggahan kapal pesiar internasional Heritage Adventure sebanyak dua kali. Kehadiran wisatawan mancanegara ini membuktikan bahwa Taliabu memiliki daya tarik kelas dunia. Namun, momentum tersebut seakan berlalu tanpa tindak lanjut yang serius.
Dari catatan berbagai media ini, lemahnya pengelolaan pariwisata terlihat dari minimnya inovasi dan program nyata dari instansi terkait. Tidak ada strategi promosi yang terarah, tidak ada pembangunan sarana pendukung yang memadai, bahkan potensi yang sudah dikenal pun belum digarap maksimal.
Padahal, secara geografis, Taliabu memiliki posisi strategis. Letaknya yang berdekatan dengan Sulawesi Tengah memberi peluang besar untuk menghubungkan arus wisata antarwilayah.
Jika dikelola dengan baik, Taliabu bisa menjadi destinasi unggulan di kawasan timur Indonesia, sejajar dengan Raja Ampat di Papua atau Wakatobi di Sulawesi Tenggara.
Tak berhenti pada keindahan bahari, Taliabu juga menyimpan sejarah dan budaya yang tak kalah memikat.
Di Desa Kawalo, Taliabu Barat, terdapat peninggalan sejarah yang memberi jejak panjang perjalanan pulau ini. Sementara itu, di Desa Penu, Taliabu Timur, sebuah tradisi kuno bernama Mangkano masih terus dilestarikan.
Mangkano adalah tradisi sunatan yang unik. Jika sunatan identik dengan ajaran agama Islam, maka bagi suku Kadai yang mayoritas beragama Kristen mangkano justru menjadi bagian dari identitas budaya.
Menariknya, prosesi ini bukan dilakukan pada anak-anak, melainkan pada pria dewasa. Meski zaman terus berubah, tradisi ini tetap terjaga hingga kini, menjadi bukti bahwa Taliabu bukan hanya tentang alam, tetapi juga tentang budaya yang kaya dan autentik.
Dengan segala potensi yang dimiliki, Taliabu sejatinya bisa menjadi destinasi unggulan di kawasan timur Indonesia. Letaknya yang strategis, berdekatan dengan Sulawesi Tengah, memberi peluang besar bagi pengembangan pariwisata lintas daerah.
Yang dibutuhkan hanyalah keberanian dan keseriusan pemerintah daerah untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas.
Kini, tantangan terbesar ada pada keberanian pemerintah daerah untuk menempatkan pariwisata sebagai sektor prioritas. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Taliabu berpotensi tampil sebagai “mutiara timur” yang akhirnya dikenal dunia.
Bagi para pelancong yang haus akan pengalaman otentik, Taliabu bukan sekadar destinasi ia adalah cerita tentang keindahan alam, kearifan lokal, dan harapan yang menanti untuk diwujudkan. (*)
Pewarta | : Husen Hamid |
Editor | : Faizal R Arief |
Djamiri Chaniago Resmi Dilantik Jadi Menko Polkam
Kemenkes RI Pertegas Tekad Wujudkan Layanan Kesehatan Bebas Korupsi
Rekontruksi Pembunuhan dan Mutilasi: Tersangka Alvi Lakoni 37 Reka Adegan
Kasus Penembakan Zetro Leonardo Purba, Kemenlu RI Tunggu Informasi Resmi dari Peru
Kisah Baju Sutra Milik Terpidana Korupsi, Dihargai Rp5 Ribuan Laku Rp2 Jutaan
Janji Pendidikan Gratis
Pemkot Malang Siapkan Penyesuaian Saat Pendapatan Transfer APBD 2026 Diproyeksikan Turun
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Jawa Barat
DPRD Kota Malang Soroti Rancangan APBD 2026, Belanja Pegawai Naik, Tapi Belanja Daerah Turun
Tim Unusida Dampingi Peternak di Sidoarjo Tingkatkan Produktivitas Lewat Teknologi dan Pelatihan