TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pameran seni rupa ARSTSUBS di Kota Surabaya, yang semula menampilkan karya para maestro perupa Indonesia, kini semakin berwarna. Pengunjung dapat menikmati seni tari dan musik yang dibalut dalam seni pertunjukan bertajuk SUBS Perfomance.
Kolaborasi seni tari dan musik kontemporer masuk dalam rangkaian perjalananan pameran seni rupa itu merupakan hasil kolaborasi ARTSUBS dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jatim.
Tantangan ini dirasakan Endah Budi Heryani SS.,MM selaku Ketua Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 11 Jawa Timur, bagaimana upaya menjahit antara seni kontemporer dengan seni tradisi.
“Tantangan pertama adalah menjahit kontemporer dengan tradisi, setelah melalui diskusi kita tampilkan pertama Joko Porong dan Seni Tari Topeng dari Malang,” ujarnya.
Pertunjukan seni dengan komposisi lengkap, jarang sekali diadakan di Kota Surabaya, namun di ARTSUBS, kolaborasi itu terwujud. Kendati baru pertama kali diadakan, respons penonton di luar dugaan. Dari para pekerja seni, remaja hingga milenial memenuhi Gedung Balai Budaya.
“Motivasi kolaborasi ini , ingin membahagiakan masyarakat Jawa Timur dengan berbagai penampilan seni seperti pada momen ARTSUBS sekarang,” tuturnya.
Endah Budi Heryani S.s.,M.M. Ketua Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur, Minggu (10/8/2025). (FOTO: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Tetang penampilan seni tari dan musik kontemporer SUBS Perfomance, Endang menuturkan, animo masyarakat responsnya luar biasa. Ia bahkan tidak mengira, banyak sekali yang datang untuk melihat pertunjukan ini, terutama penonton dari generasi milenial.
“Saya rasa memang harus mengajak anak-anak muda milenial untuk melihat seni tradisi tapi mereka juga terbiasa dengan kontemporer. Tapi jangan meninggalkan tradisi,” ujarnya usai pertunjukan SUBS Performance.
Untuk menarik kalangan milenial, penggabungan seni tradisi dan kotemporer setidaknya perlu dilakukan, sehingga menarik untuk dilihat. Pertunjukan tidak hanya diangkat dari seni tradisi saja, tapi juga mengikuti kemajuan jaman.
“Kolaborasi ini semua untuk melaksanakan kemajuan kebudayaan, jadi tidak hanya perlindungan tradisi tapi juga sesuai dengan jaman sekarang kita laksanakan dan mengikuti perkembangan kemajuan jaman,” tuturnya.
Sementara pertunjukan BPK XI terkait dengan kontemporer baru terlaksana pertama kali, hal ini tidak lain karena ada pameran seni rupa kontemporer ARTSUBS.
Endang menjelaskan, ARTSUBS merupakan pintu seni pertunjukan kontemporer, yang dapat diwujudkan dalam seni tradisi. SUBS Perfomance tidak berhenti di sini saja. Karena di pertunjukan selanjutnya, akan ditampilkan setiap minggunya sampai penutupan ARTSUBS. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Menikmati Kuliner Tempo Dulu di Peken Madanten Gresik
Belajar Branding Nasionalisme ala One Piece
Mengarungi Semarak Kemerdekaan di ARTOTEL TS Suites Surabaya
Krisis Eksekusi Hukum di Indonesia
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025: Kalah Bertarung Lima Set, Indonesia Wajib Menang di Laga Terakhir
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025, Timnas Voli Putri U-21 Kalah 2-3 Dari Serbia
Sambutan Hangat Bupati Kediri Saat Bertemu Pengidolanya Anak MTs di Ruang Kerjanya
8 Tahun Berkiprah, Dafam Pacific Caesar Surabaya Komitmen Pelayanan Prima untuk Masyarakat
50 Tahun Diplomasi: Indonesia dan Peru Bersatu Melawan Perdagangan Narkotika
Mengaku Gagal Beri Kontribusi bagi Petani, Joao Mota Mundur dari Jabatan Direktur Utama Agrinas