TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Adrenalin para pembalap sepeda gunung (rider) siap diuji habis-habisan dalam gelaran akbar Banyuwangi Ijen Geopark (BIG) Downhill 2025. Kompetisi balap sepeda menuruni bukit yang paling ditunggu ini dipastikan akan menyuguhkan trek baru yang jauh lebih menantang dan memacu nyali, bahkan jika dibandingkan dengan edisi-edisi sebelumnya.
Ajang yang akan berlangsung 20-21 September 2025 mendatang ini tak hanya menyuguhkan keindahan alam Ijen Geopark, tapi juga menjanjikan tantangan yang akan membuat para rider mencapai batas kemampuan mereka.
Race Director BIG Downhill 2025, H. Munif, mengungkapkan bahwa persiapan event sudah mencapai 70 persen, dan sejumlah trek anyar akan dihadirkan untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi para peserta.
“Ada 6 sampai 7 trek perubahan yang kita buat lebih ekstrim lagi,” ujar Munif kepada TIMES Indonesia, Senin, (11/8/2025).
Dia menambahkan bahwa lintasan kurang lebih sepanjang 2,5 kilometer ini telah dimodifikasi sedemikian rupa, dengan berbagai rintangan alami dan buatan yang akan menguras tenaga dan mental para pembalap. Lintasan anyar ini, menurut Munif, dirancang untuk menjadi 'penyaring' bagi para rider.
Topi hitam, Race Director BIG Downhill 2025, H. Munif, saat memastikan trek BIG Downhill 2025. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
"Bukan hanya sekadar kecepatan, tapi juga keahlian teknis dan keberanian," cetusnya.
Bagian-bagian trek yang baru ini menyuguhkan kombinasi menantang antara turunan curam, tikungan tajam, jalur berbatu dan lompatan yang membutuhkan presisi tinggi. Pemandangan hijau perbukitan Ijen Geopark yang menjadi latar belakang akan menjadi bonus tersendiri, meskipun para rider kemungkinan besar tidak punya waktu untuk menikmatinya karena fokus penuh pada lintasan.
Trek baru ini tak hanya sekadar tantangan fisik, tapi juga ujian mental. Para peserta harus memiliki keberanian untuk mengambil resiko, membuat keputusan sepersekian detik, dan tetap tenang di bawah tekanan. Dengan lintasan yang lebih bertenaga, para rider harus memiliki nyali untuk ‘menembus batas’ diri mereka sendiri, baik dalam hal kecepatan maupun teknik.
Lintasan ini dibuat bukan hanya untuk mencari siapa yang tercepat, tapi juga siapa yang paling berani dan mampu beradaptasi dengan kondisi yang tak terduga.
Munif optimistis bahwa BIG Downhill 2025 akan menjadi salah satu kompetisi paling berkesan dan paling kompetitif di Indonesia.
“Perhelatan ini bukan hanya terbesar di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara," kata Presiden Sego Anget Racing Team (SART) klub sepeda asal Banyuwangi, Munif.
Dia berharap, BIG Downhill 2025 tidak hanya menjadi magnet olahraga ekstrim dari belahan dunia, tapi juga sebagai sarana promosi keindahan alam Banyuwangi. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Menikmati Kuliner Tempo Dulu di Peken Madanten Gresik
Belajar Branding Nasionalisme ala One Piece
Mengarungi Semarak Kemerdekaan di ARTOTEL TS Suites Surabaya
Krisis Eksekusi Hukum di Indonesia
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025: Kalah Bertarung Lima Set, Indonesia Wajib Menang di Laga Terakhir
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025, Timnas Voli Putri U-21 Kalah 2-3 Dari Serbia
Sambutan Hangat Bupati Kediri Saat Bertemu Pengidolanya Anak MTs di Ruang Kerjanya
8 Tahun Berkiprah, Dafam Pacific Caesar Surabaya Komitmen Pelayanan Prima untuk Masyarakat
50 Tahun Diplomasi: Indonesia dan Peru Bersatu Melawan Perdagangan Narkotika
Mengaku Gagal Beri Kontribusi bagi Petani, Joao Mota Mundur dari Jabatan Direktur Utama Agrinas