TIMESINDONESIA, JAKARTA – Juventus gagal memaksimalkan laga kandang setelah hanya bermain imbang 0-0 melawan rival sekota, Torino, pada lanjutan Serie A, Sabtu (8/11/2025) waktu setempat. Hasil ini menjadi pukulan bagi skuad Luciano Spalletti yang berusaha memangkas jarak dalam persaingan papan atas.
Bianconeri sebelumnya meraih dua kemenangan beruntun sejak pemecatan Igor Tudor, termasuk kemenangan pada debut Spalletti. Namun performa minim kreativitas dalam Derby della Mole membuat para pendukung meninggalkan stadion dengan rasa kecewa.
Dengan tambahan satu poin, Juventus kini berada di posisi kelima dengan 19 poin dari 11 pertandingan. Mereka terpaut dua angka dari Inter Milan, AC Milan, dan AS Roma—yang masing-masing masih menyimpan satu laga—sementara Napoli bertengger di puncak dengan 22 poin jelang pertandingan melawan Bologna. Torino sendiri naik ke peringkat 11 dengan 14 poin.
Sejak awal laga, Juventus menguasai permainan, namun kesulitan menciptakan peluang matang. Francisco Conceicao menjadi pemain paling berbahaya di lini depan. Ia sempat mengirim umpan akurat kepada Dusan Vlahovic, tetapi Guillermo Maripan bergerak cepat untuk memotong bola.
Conceicao juga nyaris membuka skor lewat sepakan dari sudut sempit yang melenceng tipis, sementara Kenan Yildiz di sisi kiri kembali tampil kurang meyakinkan. Pemain bernomor punggung 10 itu beberapa kali kehilangan bola, dan ketika berhasil melewati lawan, umpan akhirnya tidak menemui sasaran.
Spalletti tampak frustrasi di pinggir lapangan. Instruksi dan catatan yang dibuatnya di babak pertama tidak banyak mengubah situasi. Justru Torino mulai percaya diri dan beberapa kali mengancam.
“Kami kurang kualitas dan imajinasi dalam laga seperti ini,” ujar Spalletti seusai pertandingan. “Dibutuhkan ketepatan umpan di ruang sempit, dan kadang sedikit keberuntungan.”
Torino, yang tidak pernah mengalahkan Juventus dalam 20 pertemuan liga terakhir, hampir memecah kebuntuan melalui tembakan keras Che Adams yang masih bisa ditepis Michele Di Gregorio.
Spalletti melakukan perubahan dengan memasukkan Edon Zhegrova dan Jonathan David, menggantikan Conceicao dan Vlahovic. Zhegrova sempat mengirim umpan matang kepada Weston McKennie, namun sundulannya digagalkan kiper Alberto Paleari. Hingga peluit akhir, Juventus tak kunjung menemukan gol yang dicari.
“Kami harus terus meningkatkan kualitas, tapi saya tetap melihat perkembangan positif,” kata Spalletti.
Di pertandingan lain, Pisa mencatat kemenangan bersejarah setelah menundukkan Cremonese 1-0, Jumat (…). Gol tunggal Idrissa Touré pada menit ke-75 memastikan kemenangan pertama Pisa di Serie A sejak Mei 1991.
Baru promosi musim ini setelah absen 34 tahun, Pisa tampil lebih baik di babak pertama. Namun Cremonese menekan lewat sejumlah peluang di babak kedua sebelum Touré menyambut umpan Mattéo Tramini dengan sundulan terarah. Gol itu juga menjadi torehan perdana gelandang asal Jerman tersebut musim ini.
Kemenangan ini membawa Pisa naik ke posisi 15, sementara Cremonese tertahan di peringkat 10. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Reno Komunikasi Terakhir dengan Keluarga, Minta Uang 50 Ribu
Wow, Lisa BLACKPINK Dincar untuk Peran Rapunzel
Messi Antar Inter Miami ke Semifinal Timur, Tinggal Tiga Kemenangan Menuju Gelar MLS Cup
Semarak Malam Festival Indonesia di Atlanta Georgia
Jalan Sehat Sarungan Santri Fun Walk #6 Jadi Tradisi Ikonik HSN di Kota Malang
Rowan Atkinson Hangatkan Natal Lewat Series Man vs Baby
Data dan Fakta Proyek Monumen Reog Ponorgo yang Diselidiki KPK
Konsultasi Memori Kolektif Bangsa, Inisiasi Ikon Sejarah Hamid Rusdi di Kabupaten Malang
Sang Pahlawan: Siapa Dia dan Apa Kontribusinya?
Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 3,1 Guncang Wilayah Majalengka