TIMESINDONESIA, MALANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat 753 kejadian bencana telah terjadi hingga Jumat, 19 September 2025. Selama musim kemarau, dilaporkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) paling sering terjadi.
Kejadian tersebut meliputi berbagai jenis bencana dengan intensitas beragam, dan tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten Malang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengungkapkan, jenis bencana yang paling dominan adalah kebakaran hutan dan lahan sebanyak 302 kejadian.
Selama kondisi cuaca ekstrem, lanjutnya, dilaporkan terjadi bencana tanah longsor (156 kejadian) dan banjir (146 kejadian).
“Sepanjang tahun 2025, hingga Jumat (19/9/2025), Kabupaten Malang mengalami berbagai jenis bencana, mulai dari angin kencang, banjir, longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan. Data ini menunjukkan ancaman bencana di wilayah Kabupaten Malang beragam,” terang Sadono.
Selain itu, terdapat 68 kejadian angin kencang, 51 kejadian pohon tumbang, 7 sambaran petir dan 3 erupsi gunung api.
Menurutnya, keberagaman jenis bencana tersebuy menunjukkan kompleksitas tantangan penanggulangan bencana di wilayah terdampak, sehingga perlu penanganan yang terintegrasi berbagai unsur.
BPBD Kabupaten Malang juga mencatat, total kerugian korban terdampak akibat bencana diperkirakan mencapai lebih dari Rp 729 juta.
Beberapa wilayah terdampak yang mengalami kerugian terbesar antara lain Kecamatan Ampelgading sebesar Rp 170 juta, Kecamatan Singosari sebesar Rp 98,5 juta, dan Kecamatan Tirtoyudo sebesar Rp96 juta.
BPBD Kabupaten Malang menegaskan komitmennya untuk terus memantau potensi bencana dan memperkuat koordinasi lintas sektor, dalam upaya mitigasi dan penanganan korban di wilayah terdampak.
"Edukasi kepada masyarakat dan peningkatan kesiapsiagaan, menjadi fokus utama kami dalam menghadapi ancaman bencana di masa mendatang," demikian Sadono Irawan. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Agrowisata Tambi Wonosobo Masuk 60 Besar Wonderful Indonesia Award 2025
Ketakutan Koruptor pada UU Perampasan Aset
UMKM Jogja Unjuk Gigi di Local Wonder 2025, Produk Kekinian Siap Tembus Pasar Nasional
Sungai Code Dibersihkan Sultan hingga Wali Kota, UNESCO Ancam Bisa Cabut Pengakuan
Planet TRAPPIST-1e Diduga Punya Atmosfer Mirip Bumi, Jadi Kandidat Layak Huni
Kisah Sifan Alyori, Siswa Sekolah Rakyat yang Berjuang Wujudkan Cita-Cita Jadi Dokter
ITNY Hadirkan PLTS untuk Air Bersih, Warga Pondokrejo Sleman Tak Lagi Kesulitan
Kembali Setelah 18 Tahun, Muse Bikin Jakarta Bernyanyi Tanpa Henti
Ketika Program Makan Bergizi Gratis Justru Mengancam Kesehatan
Kemkomdigi Pastikan Konektivitas Digital 3T untuk Sukseskan Digitalisasi Bansos Nasional