TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk terus menyempurnakan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak lagi ditemukan kasus anak mengalami gangguan pencernaan atau keracunan makanan.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/10/2025).
“Kita mau zero error, kita mau zero defect. Walaupun sangat sulit, tapi kita harus. Kita sudah perintahkan semua dapur menggunakan alat terbaik untuk membersihkan. Jadi kita akan sempurnakan terus,” tegas Presiden Prabowo.
Prabowo mengakui, sejak diluncurkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum sepenuhnya sempurna. Ia menyebut, dalam proses pelaksanaan, masih ditemukan sejumlah kasus anak yang mengalami sakit perut atau keracunan makanan.
Namun, ia menilai kasus tersebut tidak mencerminkan kegagalan program, melainkan bagian dari proses penyempurnaan di lapangan.
“Dalam pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makanan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan,” ujarnya.
Berdasarkan data pemerintah, hingga saat ini program MBG telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat, dengan lebih dari 1,3 hingga 1,4 miliar porsi makanan yang telah disalurkan.
Dari jumlah tersebut, tercatat sekitar 8.000 kasus keracunan makanan, yang secara statistik setara dengan 0,0007 persen—artinya, tingkat keberhasilan program mencapai 99,99 persen.
“Dimana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil, dibilang gagal? Tapi kita tidak mau ada satu pun anak yang sakit,” tegasnya.
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa kasus keracunan bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kualitas bahan makanan hingga kebersihan dalam proses penyajian.
Oleh karena itu, ia memerintahkan agar standar higienitas di seluruh dapur pelaksana program MBG ditingkatkan, dengan peralatan yang sesuai standar dan pengawasan berlapis.
“Mungkin karena makanan kurang bagus, kurang bersih, dan sebagainya. Tapi kalau 1,4 miliar dibagi 8.000, ini masih dalam koridor ilmu pengetahuan,” jelasnya.
Selain memperkuat pengawasan dapur penyedia, Presiden juga menekankan pentingnya edukasi kebersihan kepada anak-anak penerima manfaat MBG.
Ia meminta para guru dan pendamping sekolah turut mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat sebelum anak-anak menikmati makanan yang disediakan.
“Kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok, karena virus dan bakteri bisa datang dari mana saja. Ini saya tekankan karena sangat penting,” ujar Prabowo.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo–Gibran yang diluncurkan sejak awal masa jabatan. Program ini bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah, menekan stunting, dan memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Prabowo menilai, kritik yang berlebihan tanpa melihat data dan capaian justru dapat mengaburkan manfaat besar yang sudah dirasakan jutaan keluarga di seluruh pelosok negeri.
“Ada yang mengejek, ada yang mengkritik. Tapi bangsa besar harus belajar menghargai upaya besar. Kita akan terus sempurnakan, karena masa depan anak-anak kita bergantung pada keberhasilan program ini,” katanya.(*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Kolombia Taklukkan Prancis, Amankan Perunggu Piala Dunia U-20 2025
Cuaca Malang Raya Hari ini, BMKG: Hujan Merata di Seluruh Wilayah
Gus Miftah Meriahkan Shalawat Kebangsaan Puncak 2 Abad Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas
120 Perusahaan Berebut Proyek PLTSa, Sampah Bakal Jadi Listrik Ramah Lingkungan
Final Livoli Divisi Utama 2025, Petrokimia Gresik Cetak Hattrick Juara Setelah Kalahkan TNI AU
Jasad Perempuan Mengapung di Sungai Citarum, Polres Cianjur Lakukan Penyelidikan
Borobudur Sunrise Kembali Hadir, Akses Naik Candi Dibuka Setiap Hari
Air Kelapa: Penyelamat Ginjal atau Bahaya Tersembunyi?
Kekuatan di Balik Kelemahan
Film "Pengin Hijrah" Jembatan Wisata Belitung ke Uzbekistan