TIMESINDONESIA, GRESIK – Puluhan siswa SMP di Gresik antusias mengikuti workshop pembuatan wayang yang digelar langsung di sekolah mereka. Kegiatan ini menjadi sarana mengenalkan budaya tradisional kepada generasi muda melalui proses kreatif seni wayang.
Workshop ini diselenggarakan oleh Anima Wayang bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Kementerian Kebudayaan RI di Aula SMP Mu'allimat NU Gresik, Senin (21/7/2025).
Dalam kesempatan ini, siswa tidak hanya dikenalkan pada sejarah dan filosofi wayang, tetapi juga dilibatkan langsung dalam tahapan pembuatan dan pementasan, termasuk teknik audio, dubbing, serta gerakan wayang digital.
Di sesi pembuatan wayang, peserta mendapatkan pemaparan materi mengenai teknik audio dan video dari Ki Dunung Raharjo. Selanjutnya, dipilih enam siswa sebagai talent untuk melakukan proses pengambilan suara (dubbing).
Workshop kemudian berlanjut dengan sesi gerak wayang yang dibawakan oleh Canggih Tri Armojo Krisono. Peserta diperkenalkan pada teknik dasar animasi gerak tokoh wayang, yang dilanjutkan dengan pengambilan gambar gerak wayang untuk kepentingan digitalisasi.
Peserta yang terpilih dalam sesi sebelumnya kemudian dipandu oleh Ki Dunung untuk melakukan pengambilan suara dan audio karakter wayang yang telah mereka pilih.
Kepala SMP Mu'allimat NU Gresik, Muhammad Syarifuddin, memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurut dia, kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan warisan budaya.
Melalui kegiatan ini, Arif berharap para murid dapat menjadi bagian dari pelestari budaya bangsa, khususnya seni wayang yang merupakan warisan budaya Indonesia.
"Wayang bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga kaya akan nilai-nilai filosofis dan sejarah. Melalui workshop ini, siswa bisa belajar lebih dalam tentang seni wayang dan bagaimana melestarikannya untuk generasi mendatang," ujarnya.
Salah satu peserta, Putri Zahira, siswi kelas IX, juga mengaku senang bisa mengikuti workshop tersebut. Menurut dia, para murid akhirnya tahu filosofi wayang dan cara pembuatannya.
“Sangat menyenangkan sekali dapat mengikuti kegiatan hari ini. Saya jadi tahu filosofi wayang, proses pembuatannya, cara dubbing dan voice acting, hingga bagaimana pementasan dilakukan. Sekarang saya bisa membuat wayang sederhana sendiri karena sudah diajarkan oleh kakak-kakak pemateri,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |
Menyemai Harapan melalui Pendidikan Positif
'A Slice of Europe In Uluwatu’: Bartolo Curi Perhatian Media Asia Pasifik di Dunia Kuliner Bali
Yangwang U7 Tandai Capaian BYD Produksi 13 Juta Unit Mobil Listrik
Marcus Rashford Lolos Tes Medis di Barcelona, Siap Gabung Sebagai Pemain Pinjaman
Dua Arah Jalan Perdagangan
Imbang Lawan Malaysia, Timnas U-23 Lolos ke Semifinal ASEAN U-23 Championship 2025
Pemerintah Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 5% di Akhir 2025, Didorong Kesepakatan Tarif AS-Indonesia
Bupati Sleman Apresiasi Program KDMP, Komitmen Kawal Implementasi di Desa
Babak Kualifikasi Porprov Jabar Tak Dianggarkan Pemkot, KONI: Kota Banjar Ripuh
Pastikan Koperasi Merah Putih Segera Beroperasi, Bupati Madiun: Kades Tanggung Jawab Pengawasan