TIMESINDONESIA, PACITAN – Kontingen STKIP PGRI Pacitan menorehkan prestasi gemilang di ajang Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (Porsenasma) V Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se-Indonesia yang berlangsung di Universitas PGRI Madiun, 3–9 Agustus 2025.
Bersaing dengan 37 perguruan tinggi lainnya, STKIP PGRI Pacitan berhasil membawa pulang 2 medali emas, 2 medali perak, 5 medali perunggu, dan sejumlah penghargaan di kategori harapan. Prestasi ini sekaligus menjadi bukti bahwa mahasiswa Pacitan mampu bersaing di tingkat nasional, baik di bidang olahraga maupun seni.
Rincian Medali
Medali emas diraih oleh:
• Tim Bola Voli Putra – sukses mempertahankan gelar juara yang sebelumnya juga diraih di Porsenasma IV.
• Dimas Ananda Aulia (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) – juara lomba menyanyi keroncong putra. Kemenangan ini mencetak sejarah karena cabang keroncong baru pertama kali diikuti STKIP PGRI Pacitan.
Medali perak dipersembahkan oleh:
• Asna Anggi Saputri (PGSD) – menyanyi dangdut putri.
• Whiam Mara Ayu Janna (PBSI) – menyanyi pop putri.
Medali perunggu diperoleh melalui:
• Dista Kukuh Arfito (PGSD) – menyanyi dangdut putra.
• Tita Purwadinata (PBSI) – catur putri.
• Aldhi Zenior Laksono (PJKR) – catur putra.
• Rama Adi Satya (PJKR) & Ahmad Natoriq (PGSD) – tenis meja ganda putra.
• Herwina Aprillia Wulansari (PJKR) – bulutangkis tunggal putri.
Selain itu, kontingen STKIP PGRI Pacitan juga meraih penghargaan kategori harapan, di antaranya:
• Harapan 1 Lomba Foto Warna – Rizki Setiawan (PS).
• Harapan 1 Sinematografi dan Editing Terbaik Film Pendek – Aris Pratama (PI) dan tim.
• Harapan 1 Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) – Nanda Dwi Pratama dan tim.
• Harapan 3 PKM Kewirausahaan – Zanuar Zacky Suharto dan tim.
Sejarah Emas di Musik Keroncong
Dimas Ananda Aulia, peraih emas lomba menyanyi keroncong putra, mengaku tidak menyangka bisa langsung meraih juara pada debut pertama STKIP PGRI Pacitan di cabang tersebut.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas raihan emas ini. Terima kasih kepada Pak Ari selaku coach, dan semua teman yang selalu memberi semangat. Sejak awal saya yakin bisa juara karena menyukai musik keroncong dan memilih lagu yang cukup sulit, meski sempat gugup. Syukur kepada Allah, rezeki ini menjadi emas pertama untuk STKIP PGRI Pacitan di cabang keroncong," ungkap Dimas, Senin (11/8/2025).
Medali Emas untuk cabang menyanyi Keroncong juga diraih STKIP PGRI Pacitan. (FOTO: STKIP for TIMES Indonesia)
Bagi Dimas, keroncong bukan sekadar genre musik lama, tetapi warisan budaya yang patut dilestarikan oleh generasi muda.
Apresiasi dari Kampus
Sementara itu, Ketua STKIP PGRI Pacitan, Bakti Sutopo, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh atlet dan peserta lomba.
"Prestasi ini adalah hasil kerja keras, kekompakan, dan dedikasi mahasiswa serta dukungan penuh dari pembina dan pelatih. Kami bangga bisa mengharumkan nama kampus di tingkat nasional," ujarnya.
Bakti mengungkapkan, kampus memberikan apresiasi nyata bagi para juara, berupa potongan biaya kegiatan kampus seperti SPP, serta bonus uang tunai sesuai kemampuan anggaran. "Tujuannya, agar mahasiswa semakin termotivasi dan terus berprestasi di masa depan," ungkapnya.
Ia juga menegaskan, keberhasilan ini tidak hanya berdampak positif bagi kampus, tetapi juga bagi Kabupaten Pacitan.
"Keberadaan STKIP PGRI Pacitan sudah menjadi bagian dari masyarakat. Prestasi ini membuktikan bahwa kami memberikan kontribusi di berbagai sisi kehidupan sosial, seperti pendidikan, olahraga, budaya, dan seni," tambahnya.
Pacitan Barometer Bola Voli
Bakti menyebut, capaian medali emas di cabang bola voli putra menjadi bukti bahwa Kabupaten Pacitan tidak pernah kehabisan talenta olahraga.
"Kalau bicara bola voli, Pacitan menjadi barometer di berbagai kejuaraan tingkat provinsi. Kami bersyukur bisa mempertahankan tradisi emas yang sebelumnya diraih," katanya.
Sementara itu, emas di bidang keroncong menjadi kebanggaan tersendiri karena musik ini jarang diminati anak muda.
"Generasi muda Pacitan perlu diapresiasi karena mampu menghidupkan kembali musik keroncong yang sarat makna. Ke depan, genre ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan," ujarnya.
Bakti pun menilai, raihan perak dan perunggu juga memiliki nilai perjuangan yang tinggi.
"Tidak mudah menjadi juara 2 atau 3. Mereka berjibaku, adu strategi, dan harus percaya diri menghadapi lawan dari seluruh Indonesia," jelasnya.
Kampus pun bertekad melakukan persiapan yang lebih matang agar di ajang berikutnya bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
Komitmen Jangka Panjang
Menurut Bakti, STKIP PGRI Pacitan memiliki kewajiban menjaga nama baik daerah dan mengembangkan potensi generasi muda di bidang pendidikan, olahraga, dan seni.
"Kami ingin menjaga identitas dan kebanggaan Pacitan. Mohon doa dan dukungan semua pihak agar kami bisa membina, mengarahkan, dan menjadi wahana kreasi generasi muda yang lebih bermakna di masa mendatang," tutupnya.
Keberhasilan membawa pulang sembilan medali di Porsenasma V ini menjadi penegasan bahwa STKIP PGRI Pacitan siap menjadi pusat lahirnya talenta-talenta muda berprestasi yang tak hanya mengharumkan nama kampus, tetapi juga Pacitan di kancah nasional. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Faizal R Arief |
Belajar Branding Nasionalisme ala One Piece
Mengarungi Semarak Kemerdekaan di ARTOTEL TS Suites Surabaya
Krisis Eksekusi Hukum di Indonesia
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025: Kalah Bertarung Lima Set, Indonesia Wajib Menang di Laga Terakhir
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025, Timnas Voli Putri U-21 Kalah 2-3 Dari Serbia
Sambutan Hangat Bupati Kediri Saat Bertemu Pengidolanya Anak MTs di Ruang Kerjanya
8 Tahun Berkiprah, Dafam Pacific Caesar Surabaya Komitmen Pelayanan Prima untuk Masyarakat
50 Tahun Diplomasi: Indonesia dan Peru Bersatu Melawan Perdagangan Narkotika
Mengaku Gagal Beri Kontribusi bagi Petani, Joao Mota Mundur dari Jabatan Direktur Utama Agrinas
Koptu Laminto Harumkan Nama Kodim 0818 Kabupaten Malang-Batu di Paralayang Danlanud Iswahyudi Cup 2025