TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) bersiap menjadi tuan rumah perhelatan besar Halaqah Akbar Pengasuh Pesantren se-Jawa Timur. Kegiatan hasil kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) RI ini akan digelar pada 27–28 November 2025 di Kampus 3 Ar-Rahim UIN Malang, dan dihadiri oleh 200 kiai dari berbagai pesantren di Jawa Timur.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga UIN Malang, Prof. Dr. Abdul Hamid, menyampaikan bahwa forum ini merupakan tindak lanjut dari amanah Direktorat Jenderal Pesantren Kemenag RI dalam memperkuat koordinasi antarpondok pesantren di Jawa Timur.

“Pertemuan dewan kiai pengasuh pesantren ini merupakan amanah dari Direktorat Jenderal Pesantren Kemenag RI. Melalui halaqah ini, kita ingin memperkokoh sinergi dan soliditas dunia pesantren demi menjaga keutuhan NKRI,” ujar Prof. Hamid.
Selain mempertemukan para tokoh pesantren, kegiatan ini juga akan menjadi momentum bersejarah bagi UIN Malang. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan hadir untuk meresmikan Gedung Ar-Rahim, yang menjadi simbol penguatan pusat studi keislaman dan pesantren di lingkungan kampus.
Melalui halaqah ini, Kemenag RI menegaskan tiga fokus utama dalam penguatan pesantren: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam aspek pendidikan, pesantren diharapkan mampu meningkatkan mutu kurikulum dan kapasitas tenaga pengajarnya.
Pada bidang dakwah, pesantren terus dipacu untuk menjadi pusat penyebaran nilai-nilai Islam yang wasathiyah — moderat, toleran, dan damai. Sementara itu, dalam pemberdayaan masyarakat, pesantren diarahkan agar menjadi pusat ekonomi umat yang berdaya dan mandiri.
Menurut Prof. Hamid, sinergi antara kampus dan pesantren merupakan langkah penting dalam menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan akar tradisi keislaman yang telah menjadi ciri khas pesantren.
“Kami berharap halaqah ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi menjadi momentum strategis untuk meneguhkan kembali peran pesantren sebagai benteng moral dan penjaga keutuhan bangsa,” tambahnya.
Dengan melibatkan ratusan kiai dari berbagai wilayah, Halaqah Akbar diharapkan menjadi wadah dialog konstruktif antara akademisi dan ulama pesantren. Dari forum ini, UIN Malang dan Kemenag RI menargetkan lahirnya rumusan bersama untuk memperkuat kontribusi pesantren dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi keumatan di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya. (*)
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Ketua MPR: Segera Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Kemendag dan KemenUMKM Cari Solusi untuk Pedagang Thrifting Ilegal
Formasi 3-5-2 Dipertahankan, Ini Susunan Timnas U-17 Indonesia Vs Brasil di Piala Dunia U-17
Merger GoTo dan Grab Resmi Dibahas Pemerintah, Danantara akan Terlibat Langsung
Korea Masters 2025, Raymond/Joaquin Melaju ke Semifinal
Anjani dan Omah Pembatik Cilik yang Mengubah Wajah Desa Bumiaji di Kota Batu
Pengembangan Pariwisata di Pulau Komodo, UEA Siapkan 5 Juta Dolar AS
Resmi Jabat Kajari Pacitan, Ini Profil Lengkap Budi Nugraha yang Pernah Bertugas di KPK
Kemenpar Ajak Dunia 'Go Beyond Ordinary' Lewat Pameran WTM London 2025
Pemerintah Imbau Publik Tak Berspekulasi Soal Ledakan di SMAN 72 Jakarta