Peristiwa Daerah
TIMESINDONESIA, BATU – Meringankan beban warganya yang terdampak bencana angin puting beliung. Wali Kota Batu, Nurochman mengunjungi rumah warga terdampak di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji dan di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Jumat (22/8/2025).
Hujan deras disertai angin yang melanda Kota Batu, Rabu (20/8/2025) sore merusak beberapa rumah warga dan mengakibatkan beberapa pohon tumbang menutup akses jalan desa. Kebanyakan rumah warga rusak bagian atapnya, karena begitu kencangnya angin saat itu.
Pagi tadi, Nurochman bertemu langsung dengan pasangan suami istri, Karmidi dan Niswatin yang atap rumahnya diterbangkan angin. Wajah keduanya terlihat bahagia saat melihat kedatangan Nurochman beserta beberapa kepala OPD dan Camat Bumiaji.
Saat itu wali kota mengajak serta Kepala Dinas Sosial Kota Batu, Lilik Farihah, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Arif As Sidiq, Camat Bumiaji, Thomas Maydo serta BPBD Kota Batu.
Atap rumah kedua pasutri yang sudah amblas diterbangkan angin sudah ditutup menggunakan terpal bantuan BPBD. Beberapa jam setelah angin puting beliung melanda, BPBD Kota Batu langsung mengerahkan tim reaksi cepatnya dan memberikan paket bantuan keluarga, paket kebutuhan anak, kasur dan terpal untuk menutup atap rumah mereka yang hancur. “Kita berikan bantuan langsung kepada para korban terdampak,” ujar wali kota.
BPBD Kota Batu menyebut, hujan deras disertai angin yang melanda Kota Batu hari Rabu lalu mengakibatkan sedikitnya 11 rumah rusak. Satu rumah di Desa Junrejo dan 10 rumah di Desa Giripurno.
Sebuah rumah di Desa Junrejo milik Arini, 42 tahun ambrol karena tidak kuat menahan beban air hujan dan angin kencang. Kondisi rangka atap yang keropos berukuran kurang lebih panjang 10 m dan lebar 6 m menyebabkan atap rumah ambrol. Perabot rumah tangga, beberapa bahan pangan dan pakaian basah terkena air hujan, sehingga mengganggu aktivitas keseharian.
Rumah ini dihuni 4 orang, BPBD sudah memberikan bantuan terpal untuk penanganan darurat dan logistik pendukung, membongkar atap dan melaksanakan kerja bhakti untuk membersihkan material dan menurunkan atap.
Sementara rumah yang rusak di Desa Giripurno berjumlah 10, antara lain milik Nur Cholis (55 Tahun), Dusun Krajan RT 040 RW 006 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 12 m x lebar 8 m. Mila Irawati (38 Tahun), Dusun Krajan RT 034 RW 006 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 7 m x lebar 7 m.
Karmidi (41 Tahun), Dusun Sabrangbendo RT 056 RW 007 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 15 m x lebar 3 m.
Muslikin Handoko (52 Tahun), Dusun Sabrangbendo RT 055 RW 008 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 12 m x lebar 7 m.
Dandy Krisdiyanto (25 Tahun), Dusun Sabrangbendo RT 051 RW 008 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 6 m x lebar 3 m.
Slamet Sugianto (46 Tahun), Dusun Sabrangbendo RT 056 RW 007 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 15 m x lebar 6 m.
Sumarto (58 Tahun), Dusun Sabrangbendo RT 055 RW 008 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 9 m x lebar 7 m.
M. Sholikin Shofii (48 Tahun), Dusun Sabrangbendo RT 055 RW 008 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah kaca (budidaya jamur) panjang 20 m x lebar 8 m.
Harsono (70 Tahun), Dusun Kedung RT 065 RW 010 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 6 m x lebar 4 m.
Dan Rudianto (43 Tahun), Dusun Kedung RT 064 RW 010 Desa Giripurno, kerusakan atap rumah panjang 9 m x lebar 7 m. (*)
| Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |