TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Kesadaran menjaga lingkungan terus berkembang di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tidak hanya melalui program pemerintah, tetapi juga didukung kehadiran perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan, Andhy Kurniawan, menyebutkan terdapat tiga perusahaan yang berdiri di Lamongan dengan fokus berbeda dalam penanganan limbah B3.
Perusahaan pertama adalah PT Dowa Eco System Indonesia (DESI) yang berlokasi di Desa Tlogoretno, Kecamatan Brondong. Perusahaan ini merupakan pengelola limbah B3 terbesar di kawasan Indonesia Timur dengan layanan terintegrasi mulai dari pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, hingga penimbunan.
“PT DESI hadir dengan teknologi berstandar internasional untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan,” kata Andhy, Selasa (26/8/2025).
Sejarah panjang PT DESI juga menjadi catatan penting. Berawal dari Jepang lebih dari 140 tahun lalu, perusahaan ini masuk ke Indonesia sejak 14 tahun silam.
"Hingga kini, kiprah PT DESI telah diakui sebagai salah satu solusi terbaik dalam pengelolaan limbah industri di Jatim," ujarnya.
Selain PT DESI, terdapat juga PT Multi Hanna Kreasindo yang berlokasi di Kecamatan Brondong. Perusahaan ini diproyeksikan menjadi industri pengumpul limbah B3.
Namun hingga kini, PT Multi Hanna Kreasindo masih dalam tahap pembangunan dan belum beroperasi penuh.
"Keberadaan perusahaan ini juga diharapkan bisa memperkuat sistem pengelolaan limbah di Lamongan di masa mendatang," ucapnya.
Adapun perusahaan ketiga adalah PT Maju Mapan Transindo di Desa Kembangbahu, Kecamatan Kembangbahu. Berbeda dengan dua perusahaan sebelumnya, PT Maju Mapan Transindo bergerak di bidang jasa transportasi limbah B3.
Perusahaan yang berlokasi di wilayah Lamongan bagian selatan ini memiliki izin langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup, dengan peran utama sebagai transporter limbah berbahaya.
Andhy menjelaskan, hadirnya tiga perusahaan ini menjadi langkah maju bagi Lamongan dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
“Ini bagian dari ikhtiar menjaga bumi. Limbah berbahaya tidak boleh ditangani sembarangan. Dengan adanya perusahaan berizin resmi, masyarakat dan industri bisa merasa lebih aman dan lingkungan lebih terjaga,” katanya.
Kehadiran PT DESI, PT Multi Hanna Kreasindo dan PT Maju Mapan Transindo di Lamongan bukan hanya soal bisnis, tetapi juga investasi masa depan. "Dengan pengelolaan limbah B3 yang benar, Lamongan tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, melainkan juga memberi contoh nyata bagaimana industri bisa berjalan seiring dengan prinsip keberlanjutan," tutur Andhy, Plt Kepala DLH Lamongan. (*)
Pewarta | : Moch Nuril Huda |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
RIIZE Konser di Jakarta, Siap-siap Nabung! Cek Harga Tiket dan Tanggal Perang Tiketnya
Baru Tayang, Demon Slayer jadi Film Terlaris di Jepang
Chilly but Not Freezing: What Foreign Tourists Say About Bromo
Bukan Sekadar Angka, Pameran Data Art di Yogyakarta Ubah Data Jadi Seni yang Hidup
BKPSDM, Bapenda, dan P3DW Majalengka Jalin Kerja Sama Optimalisasi Pajak Kendaraan ASN
BP Haji Jadi Kementerian, Diharapkan Kolaborasi dengan Kemenag
Fenomena Alam di Sidoarjo, Belasan Hiu Tutul Muncul di Muara Sungai Porong
Ikan Koi Bernilai Rp700 Miliar, Pemkab Kediri Bakal Gelar Koi Show
Eks Karyawan Tagih Tunggakan Gaji, Manajemen Madiun Umbul Square Akui Kesulitan Keuangan
Anggota DPRD Golkar Ciamis Dorong Penerapan Aplikasi SIPOPAY di Seluruh Posyandu untuk Tekan Stunting