TIMESINDONESIA, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, guru PAUD adalah garda terdepan dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu, Pemerintah Kota atau Pemkot Surabaya berkomitmen untuk memperkuat fondasi pendidikan anak usia dini, melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
"Saya berharap para guru yang telah lulus ini dapat menanamkan jiwa Pancasila dan semangat gotong royong kepada anak-anak, mengajarkan mereka untuk tidak membully dan saling menyayangi. Karena anak PAUD seperti kertas putih yang akan menyerap nilai-nilai yang kita tanamkan," ujar Eri, Senin (22/9/2025) usai menyaksikan 195 guru PAUD menerima ijazah sarjana dari program RPL.
Tak berhenti di situ, komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidik PAUD di Surabaya semakin menguat dengan dukungan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Rektor Prof. Nurhasan menyampaikan kesiapannya untuk memberikan beasiswa S2 kepada lulusan terbaik dari program Bunda PAUD.
Wali Kota Eri menyambut baik tawaran baik dari Unesa. Rencana ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi tidak hanya sebatas program S1, tetapi juga berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saya sangat berterima kasih kepada Unesa, khususnya Prof. Nurhasan, yang akan memberikan beasiswa S2 bagi dua lulusan terbaik dari Bunda PAUD. Kolaborasi semacam ini sangat penting,” terangnya.
Pemkot Surabaya, lanjutnya, juga berkomitmen untuk melanjutkan program beasiswa S1 tahun depan dengan menargetkan 200 guru PAUD lainnya. Selain itu, program beasiswa serupa juga akan diberikan kepada siswa SMA/SMK, sebagai bagian dari visi besar untuk mewujudkan satu keluarga miskin, satu sarjana.
“Sehingga kami juga akan bekerjasama dengan seluruh SMA agar anak dari keluarga miskin dan pra miskin tidak lagi di tarik uang gedung,” imbuhnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani menjelaskan bahwa sinergi ini akan memperkuat ekosistem PAUD dan memberikan dampak yang jauh lebih luas bagi perkembangan anak-anak Surabaya.
"Melalui program Wajib Belajar 13 Tahun dan implementasi PAUD Holistik Integratif (HI) ini memastikan tidak ada satu pun anak di Surabaya yang tidak bersekolah, serta menjamin pendidikan yang terpadu mencakup aspek fisik, mental, sosial, dan emosional anak,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |
Di KTT PBB, Presiden Prabowo Subianto akan Bahas Solusi Dua Negara untuk Palestina
Livoli Divisi Utama 2025, Kalahkan TNI AU Electric, Gresik Petrokimia Juara Putaran Reguler Kedua
Mahkota Jiwanta Tinggal Selangkah Lagi, Ini Top 3 Finalis Miss Universe Indonesia 2025
Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadiri KTT Two State Solution di PBB
3.683 Warga Kota Probolinggo Terhempas dari BPJS, Pemkot Siapkan BPID
Stok Pupuk Subsidi di Tasikmalaya Aman, Petani Diminta Manfaatkan Musim Hujan Lebih Cepat
Menjawab Polemik MBG, Dandim Blora: TNI Hanya Bertugas Monitoring, Bukan Penyedia Menu
Ketika Janji Merdeka Belajar Tak Sampai ke Daerah, 310 Guru PPG Prajab Blora Tunggu Kepastian
200 Konglomerat Nunggak Pajak Dibidik Menkeu Purbaya: Potensi Rp60 Triliun Siap Ditagih
Ribuan Maba Unisma Malang Jalani Oshika 2025 dengan Aksi Nyata Peduli Lingkungan