TIMESINDONESIA, PACITAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pacitan kini mendapat pengawalan lebih ketat. Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan sidak ke dua dapur penyedia makanan sehat, Jumat (26/9/2025).
Rombongan yang dipimpin Dandim 0801/Pacitan Letkol Arh Imam Musahirul, meninjau Dapur Sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Mayjend Sungkono No.13 dan Dapur Anda Sehat Pojok, Kelurahan Sidoharjo.
Sidak dilakukan setelah muncul kasus dugaan keracunan pada siswa penerima MBG di beberapa daerah. Fokus pengawasan ada pada kualitas bahan, kebersihan dapur, hingga penyajian makanan.
“Kami sangat mendukung program pemberian makanan sehat bergizi kepada anak-anak di usia belajar, karena ini merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintah dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat, khususnya di kalangan pelajar,” kata Dandim Imam.
Ia menegaskan keberhasilan MBG tidak lepas dari peran semua pihak. “Pemberian makanan bergizi ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk membentuk SDM unggul. Anak-anak yang sehat fisik dan mental akan lebih siap belajar dan berprestasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menegaskan, sidak ini untuk memastikan MBG berjalan sesuai standar.
“Pelaksanaan MBG sebagai program Asta Cita Presiden Prabowo memang harus dipastikan kualitasnya. Walaupun ada isu keracunan, itu harus disikapi bijak,” ujarnya.
Ayub mencontohkan dapur MBG Pojok Plelen yang dinilai cukup baik. “Memberi kesempatan penerima untuk request menu itu bagus. Tapi kualitas gizi tetap nomor satu. Tidak hanya mengikuti lidah. Ini antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Selain itu, Kapolres juga mengingatkan masyarakat bijak menggunakan media sosial. “Harus cek and ricek sebelum menyebarkan. Jangan FOMO. Menjaga jempol di medsos sama halnya menjaga lisan. Lebih baik diam jika tidak tahu, karena dampaknya bisa luar biasa,” tegasnya.
Terkait kasus di Kecamatan Ngadirojo, Ayub memastikan bukan karena MBG. Dari 3.000 penerima program, hanya empat siswa yang mengalami gejala dan satu dirawat di puskesmas.
“Hasil tes lab normal. Ada yang sebelumnya sudah kena tipes. Jadi bukan murni karena MBG. Tiap perut berbeda, kebutuhan asupan juga berbeda,” jelasnya.
Sidak juga diikuti Sekda Pacitan Heru Wiwoho, Kajari Pacitan Eri Yudianto, serta Danlanal Pacitan Mayor Laut (P) Aris Alfatah. Forkopimda disebut bakal terus mengawal MBG di Pacitan agar benar-benar aman dan bermanfaat bagi generasi muda. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Dinas Pertanian Bondowoso Lakukan Validasi Penerima Pupuk Bersubsidi Agar Tepat Sasaran
Demo Ricuh Kota Malang Sisakan Duka, Motor Korban Laka Ikut Hangus Dibakar Massa
Dilengkapi Alat Jantung hingga Genset, 7 Ambulans Baru Kini Siap Layani Warga Banyuwangi
Pemuda Bawa Molotov Saat Demo DPRD Kota Malang Ditetapkan Tersangka, Ada yang Menyuruh dan Membayar
17 Pemuda Jadi Tersangka Demo Ricuh di Kota Malang
Lima Nama Calon Pimpinan BAZNAS Jombang Terpilih, Siap Emban Amanah Periode 2025–2030
Mutasi ASN Oktober, Bupati Probolinggo Gus Haris: Awas Jangan Main Uang!
Ambivalensi Paradoks Gizi MBG
Muktamar X PPP: Pemilihan Ketum hingga Strategi Kembali ke Senayan pada 2029
Pajak Digital Tembus Rp8,77 Triliun, Kripto dan Fintech Jadi Andalan