TIMESINDONESIA, JAKARTA – Content Creator bernama lengkap Fanetta Shanika Djafar, atau akrab disapa Non Netta, adalah sosok muda berusia 22 tahun yang membuktikan bahwa semangat dan konsistensi dapat mengantarkan pada pencapaian besar.
Lulusan Universitas Prasetiya Mulya AIESEC Global Volunteer Exchange Participant dengan predikat cum laude ini bukan hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga aktif di berbagai ajang bergengsi.
Momen Fanetta Djafar saat magang di Setneg RI. (FOTO: Non Netta for TIMES Indonesia)
Tercatat ia sukses meraih predikat Wakil II None Jakarta Barat 2025, menjadi satu-satunya delegasi Indonesia dalam program AIESEC Global Volunteer Exchange di Republik Ceko pada tahun yang sama.
Kemudian sukses menorehkan prestasi bisnis Top 3 Best Business Category Therapeutic and Self Care melalui brand BOBOX di Creatifest 2021 serta Top 3 Best Business Creation Category Beverage lewat brand ENERB di Entrepreneur Day 2022.
Dalam perjalanan kariernya, Fanetta telah mengasah kemampuan di berbagai bidang. Ia pernah magang di Kementerian Sekretariat Negara pada Divisi Hubungan Masyarakat, serta menjadi Marketing Director Staff di TEDxUniversitasPrasetiyaMulya.
"Berbagai pengalaman ini membentuk saya berupaya menjadi pribadi yang adaptif dan komunikatif, sekaligus memperkuat pandangan tentang pentingnya pemberdayaan pemuda," katanya dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Kamis (14/8/2025).
Bagi Fanetta, youth empowerment bukan sekadar slogan, tetapi wujud nyata merawat bangsa untuk masa depan. Pengalamannya di Republik Ceko membuka wawasan bahwa generasi muda memegang peranan penting dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
“Kalau bukan anak muda, siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ujar pemilik akun media sosial Instagram @fanettas dan Tiktok @fanettaaa dengan penuh keyakinan.
Ia menyadari era digital membawa tantangan sekaligus peluang. Derasnya arus informasi bisa mengikis kecintaan terhadap budaya lokal jika tidak diimbangi dengan pemahaman yang kuat. Namun, dengan fondasi identitas yang kokoh, generasi muda justru bisa menjadi agen promosi budaya Indonesia di panggung internasional.
Fanetta melihat gelar Abang None bukan sebagai tujuan akhir, melainkan gerbang menuju peluang yang lebih luas. “Kesempatan ini bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk memperluas kesempatan bagi generasi muda lain agar semangat berkarya untuk bangsa,” katanya.
Ia berpesan kepada generasi muda agar berani menjelajah, namun tetap mengenali akar budaya sendiri. “Sebelum menjelajah ke luar, jelajahi dulu rumahmu sendiri. Ada banyak kekayaan yang akan membuat dunia takjub,” pungkasnya menutup penyampaian.(*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Eiger Independence Sport Climbing Competition 2025, 16 Tahun Merawat Tradisi Panjat Tebing Indonesia
Melalui Seleksi dan Latihan Ketat, Paskibraka Cianjur Siap Kibarkan Merah Putih di HUT ke-80 RI
Spesial Bulan Agustus, XXI Hadirkan Promo Buy 1 Get 1 untuk Film Indonesia
25 Mahasiswa Anggota Wanala Universitas Airlangga Ikut Ekspedisi 80 Gunung Arjuna
Bambang Haryo Soekartono Usulkan Kenaikan Tunjangan Veteran
Senyum Hartatik Saat Tiba di Bondowoso, PMI yang Mengalami Penyiksaan di Malaysia
Wanala UNAIR Turut Serta dalam Tim Ekspedisi 80 Gunung Arjuna
Timnas Voli Putri U-21 Indonesia Hadapi Korea Selatan di Klasifikasi Kejuaraan Dunia FIVB 2025
Gen Z Pahlawan di Era Disrupsi
TAPA, Tradisi Upacara Kemerdekaan Ala Pecinta Alam di Priangan Timur