TIMESINDONESIA, PADANG – Lima puluh dua tahun silam, di Padang Pariaman, lahirlah seorang bayi yang kelak menjadi sosok inspiratif di dunia kesehatan. Ia adalah dr. Lismawati, sosok dokter yang kini direkrut di RSUD Rasidin Padang.
Dari tangan mungil yang dulu digendong ibunya, dr. Lismawati kini memegang amanah besar dalam membina dan melayani kesehatan masyarakat. Ia dikenal bukan hanya karena kecerdasan dan keahlian medisnya, tetapi juga karena kepribadian yang anggun, santun, serta semangat pengabdian yang luar biasa.
Kepribadiannya menjadi magnet tersendiri di kalangan tenaga kesehatan di Sumatera Barat.
Dalam perjalanan kariernya, dr. Lismawati pernah menempati posisi sebagai Direktur RSUD Kota Padang Panjang. Namun, karena dinamika politik, ia kemudian digeser dan menjalankan tugas sebagai staf di Puskesmas.
Pengalaman ini tidak lantas memudarkan semangatnya; justru menjadikannya lebih matang dalam menghadapi tantangan dan memahami pentingnya dedikasi di bidang kesehatan.
“Menjadi dokter bukan sekadar menangani pasien. Ini adalah panggilan mulia yang juga menuntut ketekunan, kesabaran, dan tanggung jawab besar untuk masyarakat,” ungkap dr. Lismawati dalam wawancara, pada Selasa (21/10/2025).
Ia menekankan komitmennya untuk terus mendorong pelayanan kesehatan yang profesional, humanis, dan berorientasi pada kualitas di RSUD Rasidin Padang.
Meski tantangan dan beban tanggung jawab sering tersembunyi di balik senyum ramahnya, pengorbanan seorang tenaga medis bersifat multidimensi—mental, fisik, dan emosional.
Tak hanya dikenal di tempatnya bekerja, nama dr. Lismawati juga tetap harum di kampung halamannya, Padang Pariaman. Sosoknya menjadi sorotan masyarakat bukan karena kontroversi, melainkan karena prestasi, dedikasi, dan keteladanannya.
Dalam pesannya kepada rekan sejawat maupun masyarakat, dr. Lismawati menekankan pentingnya kerja keras dan semangat pengabdian.
"Bekerjalah dengan sepenuh hati, karena setiap tindakan kecil bisa membawa perubahan besar bagi orang lain. Pengabdian kita tidak hanya terlihat hari ini, tetapi juga meninggalkan jejak bagi generasi berikutnya,” ujarnya bijak.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan yang telah bekerja bersama-sama.
'Terima kasih kepada semua rekan dokter, perawat, dan staf atas dedikasi mereka. Semoga semua amal baik ini menjadi berkah yang terus mengalir. Aamiin,” tutupnya.(*)
Pewarta | : Dioni Arvona |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Topeng Malangan: An Art Deeply Rooted in History
Menkeu Purbaya Siapkan Sistem Baru, Akhiri Kebiasaan Pemda Parkir Dana di Bank
Menkop Targetkan 80 Ribu Koperasi Desa Beroperasi Penuh pada Maret 2025
ASN Pemkab Sidoarjo Kena Grebek saat Pesta Gay di Surabaya, BKD: Belum Ada Laporan
Fakta Baru Kasus Istri Potong Alat Vital Suami, Polisi Gelar Rekonstruksi di Jakbar
Survei Elektabilitas Parpol di Jatim Versi ARCI: Golkar Pepet PDIP, Demokrat Meningkat
Viral Pesta Sesama Jenis di Hotel Surabaya, Ini Respons Wali Kota Eri Cahyadi
AHY Tegaskan KAI Harus Tetap Sehat di Tengah Beban Utang Kereta Cepat
Jalan Gelap Korupsi PJU Cianjur, Eks Kadishub Hadapi Ancaman Puluhan Tahun Penjara
Hisap Rokok Ilegal, Penjara 5 Tahun dan Denda Rp200 Juta Mengintai!