Manjakan Wisatawan Labuan Bajo, BPOLBF Hadirkan Weekend at Parapuar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Untuk memanjakan wisatawan, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) launching event ‘Weekend at Parapuar’. Sesuai dengan namanya, ajang inovasi ini digelar pada akhir pekan, Sabtu, pukul 16.00-18.00 WITA, di Natas Parapuar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di situ, akan disuguhkan ragam kekayaan seni dan budaya masyarakat lokal, yang kaya akan warna. Jadi bukan hanya menghibur dan menjadi pengalaman baru. Tapi para wisatawan dijamin makin kerasan.

Apalagi tempat diselenggarakannya event bertajuk ‘Cultural Event at Sunset Hills’ tersebut memang sudah mempesona. Yakni di Natas Parapuar, sebuah ruang publik sekaligus showcase budaya Manggarai di Kawasan Pariwisata Terpadu Parapuar.

Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF (Plt Dirut BPOLBF), Dwi Marhen Yono menyampaikan, event Weekend at Parapuar akan digelar dua kali setiap bulan. Pada gelaran perdana di tahun 2025, rencananya akan dikolaborasikan dengan Pergelaran Event di Destinasi Pariwisata Prioritas (PENTAS). yang merupakan program inisiatif dari Direktorat Event Daerah, Kementerian Pariwisata.

Yang merupakan bentuk fasilitasi dan apresiasi terhadap para seniman dan komunitas budaya lokal di destinasi pariwisata super prioritas. Bertujuan untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan melalui alternatif dan penambahan daya tarik wisata di mainland Labuan Bajo, yang diselenggarakan secara berkelanjutan.

“Ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi produk pariwisata di Labuan Bajo Flores, yang diharapkan dapat memperkuat citra Labuan Bajo tidak hanya sebagai destinasi bahari, tetapi juga sebagai simpul kebudayaan timur Indonesia, serta upaya mendorong persebaran wisatawan melalui daya tarik wisata baru,” kata Marhen, Selasa (23/7/2025).

Event ‘Weekend at Parapuar’ sendiri, lanjutnya, merupakan ruang terbuka yang sengaja disiapkan guna merayakan budaya, mempertemukan masyarakat, pelaku kreatif, dan wisatawan dalam satu lanskap destinasi yang inklusif. Dengan begitu, para pihak yang akan dilibatkan adalah komunitas-komunitas budaya serta para stakeholder di Manggarai Barat.

Selain menampilkan pertunjukan budaya dari komunitas lokal seperti musik tradisional, tari Manggarai, dan lokakarya budaya, event ini juga menjadi ajang promosi bagi pelaku UMKM terkurasi. Berbagai produk kreatif dan kuliner khas Manggarai akan tersedia bagi para pengunjung, sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif, dan memperluas manfaat langsung kepada masyarakat.

Ke depan ‘Weekend at Parapuar’ akan dikembangkan sebagai salah satu ikon atraksi budaya reguler di Labuan Bajo.

“Harapannya, event ini dapat memperkaya ragam aktivitas wisata, menyatukan keindahan alam Parapuar dengan nilai-nilai budaya lokal, serta menghadirkan pengalaman otentik bagi wisatawan dalam kerangka pengembangan destinasi berkelanjutan yang menjadi mandat BPOLBF,” cetus Marhen.

“Semoga tahun depan (Tahun 2026), event ‘Weekend at Parapuar’ bisa digelar setiap hari seperti di Uluwatu Bali,” imbuhnya. (*)