TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kesempatan besar berada di hadapan timnas voli putri Indonesia U-21. Mereka bakal unjuk kualitas di pool A Kejuaraan Dunia Bola Voli Wanita U-21 2025.
Kesempatan sekaligus status tuan rumah tersebut harus dibayar dengan optimis tinggi di laga perdana melawan Vietnam U-21 di Jawa Pos Arena, Surabaya, Kamis (7/8/2025) malam.
Pelatih timnas voli putri U-21, Marcos Sugiyama, tidak menampik jika laga pertama lawan Vietnam bakal berjalan berat. Meski sedikit banyak telah mengetahui kekuatan Vietnam, dia memperkirakan laga pertama bakal menguras fisik para pemainnya.
“Karena lawan kami adalah tim kuat di AVC (Asia), tapi kami juga dalam kondisi baik menuju laga perdana,” kata Marcos setelah latihan di Jawa Pos Arena, Rabu (6/8/2025) malam.
Secara umum, Marcos Sugiyama mengatakan para pemainnya sudah siap bertanding. Hanya ada satu pemain yakni Waode Ardiana yang tidak didaftarkan karena mengalami cedera di laga uji coba terakhir lawan Jepang. “Engkelnya terkilir, kami sangat menyesali karena dia tampil bagus,” katanya.
Meski begitu, selain Waode, seluruh pemain dalam kondisi fit. Termasuk MVP Proliga 2025 Junaida Santi. Marcos Sugiyama pun cukup percaya diri, mengingat Indonesia bisa mendapat hasil yang meningkatkan optimisme para pemainnya saat uji coba.
Timnas putri Indonesia U-21 menang 4-1 lawan Cile (2/8/2025), 2-1 lawan Korea Selatan (3/8/2025), dan hanya sekali kalah 1-3 lawan Jepang (4/8/2025). Setelah uji coba terakhir lawan Jepang, Timnas U-21 Indonesia juga mendapat penilaian positif dari pelatih tim Negeri Sakura Jepang.
“Tak ada target khusus. Target di tiap laga, day-by-day, tampilkan yang terbaik siapa pun lawannya," ulas Marcos Sugiyama.
Timnas putri U-21 Indonesia pun dalam keadaan siap menghadapi Vietnam dan juga empat lawan lain di Pool A yakni Kanada (8/8/2025), Puerto Riko (9/8), Serbia (11/8/2025) dan Argentina (12/8/2025),
“Persiapan kami selama tiga bulan terakhir cukup baik, dan menantang buat kami. Kami percaya proses, dan proses itu masih terus berlanjut,” kata Marcos Sugiyama.
Hal senada diungkapkan kapten tim Afra. Menurutnya, tim pelatih tak membebani target muluk-muluk, mereka hanya diwajibkan memberikan yang terbaik di tiap laga. ‘’Kami kira persiapan sudah sangat matang. Kami siap menghadapi laga pertama dan selanjutnya,’’ tutur Afra.
PP PBVSI pun menegaskan para pemain harus menikmati setiap pengalaman yang didapat di kejuaraan dunia. Termasuk menghadapi fisik dan postur tim-tim asal Eropa yang jauh menjulang.
“Pengalaman harus diambil pemain-pemain putri junior kita,” kata Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBVSI Loudry Maspaitella.
“Mereka bisa melihat di ruang makan, betapa tingginya pemain-pemain Eropa, di kompetisi Indonesia pemain tidak setinggi itu, pasti ya memang lebih berat,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai manajer tim Indonesia U-21 itu.
Karena masih minim pengalaman di level internasional, pengurus PBVSI tidak mematok target muluk-muluk.
“Bapak Ketua Umum (Imam Sudjarwo) sudah menyampaikan kepada mereka, kami memberikan target sewajarnya saja. Artinya kalau bisa jangan sampai juru kunci, 16 besar sudah prestasi yang cukup baik,” ungkap Loudry Maspaitella.
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Dua Pejabat Berganti, AKBP Gede Harimbawa Pimpin Sertijab di Polres Sumba Timur
Rendahnya Penghargaan Dosen di Indonesia
17 Ribu Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Ikuti PK2MABA 2025
Adam Rusydi Dapat Dukungan 18 PK untuk Maju Jadi Ketua Golkar Sidoarjo
HUT ke-80 RI, Begini Penulisan Ucapan Hari Kemerdekaan yang Benar Menurut PUEBI
Rayakan HUT ke-80 RI, Pemkab Banyuwangi Bagikan 1000 Bendera
Gubernur Khofifah Promosikan Batik Sampang sebagai Pesona Warisan Budaya Madura
Kisah di Balik Footish Gerakan 10 Ribu Langkah di Malang
Empat Prajurit TNI Jadi Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky
Pemkab Bondowoso Segera Gelar Kompetensi Pejabat Sebelum Mutasi dan Seleksi Terbuka