Pendidikan
TIMESINDONESIA, PACITAN – Institut Agama Islam Attarmasi Pacitan (IAIT Pacitan) melantik pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (Sema), dan peluncuran logo Republik Mahasiswa (Rema) periode 2025/2026.
Pelantikan berlangsung di Ruang Multipurpose kampus setempat, Senin (10/11/2025).
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIT Pacitan, M. Farhi Asna, Lc., M.Pd., menegaskan bahwa organisasi mahasiswa memegang peran penting dalam menjalankan visi-misi kampus.
“Dalam dinamika kampus dibutuhkan organisasi. Kalian adalah prajurit yang menjaga kelangsungan roda organisasi,” ujarnya dalam sambutan.
Ia menyampaikan bahwa karakter seorang muslim dibangun atas lima unsur: pencari ilmu, pengajar, gedung (lingkungan/ruang belajar), sanad (jejaring dan kesinambungan ilmu), dan adab. Seluruh unsur itu, kata dia, saling berkaitan dan menjadi fondasi pembentukan budaya akademik.
“Kampus yang tidak memiliki adab tentu tidak diminati. Dosen yang tidak beradab akan menimbulkan masalah,” sambungnya.
Farhi Asna menekankan bahwa pengurus organisasi adalah wakil mahasiswa yang menjembatani komunikasi antara mahasiswa dan kampus. Karena itu, setiap program atau kegiatan harus dijalankan dengan prinsip-prinsip tersebut.
“Kalian boleh membuat kegiatan, tetapi harus mengikuti kelima hal itu. Konsultasi dan komunikasi dengan dosen serta kampus wajib dilakukan,” tegasnya.
Ia menutup sambutan dengan menekankan bahwa adab menjadi pijakan utama dalam mengemban amanah organisasi. “Kalian akan menjadi cermin bagi teman-teman kalian,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Pelaksana Harian IAIT Pacitan, Dr Ali Mufron menambahkan, pengurus Dema, Sema dan Rema telah mengukir sejarah baru kali pertama menjalankan roda organisasi intra kampus.
Ia pun berpesan kepada para mahasiswa selain menjalankan program kerja, juga untuk meningkatkan kolaborasi dengan eksternal. "Mari tumbuh bersama, maju bersama. Kalian akan menjadi karakter bangsa yang berkarakter, kompetitif, unggul di masa depan," anaknya. (*)
| Pewarta | : Yusuf Arifai |
| Editor | : Ronny Wicaksono |