TIMESINDONESIA, MALANG – Satu Dekade TIMES Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus menjadi tonggak komitmen kolektif untuk masa depan kehidupan berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan terhadap kelestarian lingkungan dan jejak hijau.
Dukungan untuk inisiatif lingkungan pada 1 Dekade TIMES Indonesia tersebut, seperti yang datang dari Pemkab Malang. Melalui Dinas TPHP Kabupaten Malang, diserahkan 100 bibit pohon, khusus jenis alpukat Pameling.
"Kami menginisiasi sebuah konsep "Ucapan Bibit Pohon", sebagai bentuk penyampaian ucapan selamat ulang tahun kepada TIMES Indonesia ke-10, melalui penyerahan bibit pohon. Ini adalah komitmen nyata terhadap kelestarian lingkungan dan jejak hijau secara kolektif," terang Pimpinan Redaksi TIMES Indonesia, Yatimul Ainun, Jum'at (8/8/2025).
Secara khusus, apresiasi dan terima kasih disampaikannya atas nama TIMES Indonesia, atas peran dan andil semua pihak yang turut bersama-sama mewujudkan dan menjaga kelestarian lingkungan dan iklim hijau secara nyata.
"Penyampaian pohon-pohon ini sebagai simbol doa, harapan, dan kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih hijau," demikian Yatimul Ainun.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, Avicenna M. Saniputera mengungkapkan, 100 bibit pohon yang diserahkannya ini karena juga sepakat dengan inisiatif untuk lingkungan hijau berkelanjutan.
Penyerahan bibit pohon alpukat ini disertai label atau sertifikat benih sejumlah 100 lembar, oleh penangkar alpukat Pameling Wonorejo Lawang, Nurlela, yang merupakan petani binaan Dinas TPHP Kabupaten Malang.
Dipilihnya pohon alpukat Pameling, menurutnya tepat karena pohon ini selain produktif juga punya sifat sebagai pohon tegak atau pelindung.
"Alpukat Pameling pohonnya produktif (berbuah). Selain itu, pohonnya tentu kaya oksigen untuk kehidupan. Dan, akarnya juga kuat sehingga bagus untuk vegetasi dan menahan erosi," kata Avicenna.
Dikatakan, alpukat Pameling di Kabupaten Malang saat ini ditanam di lahan budidaya dengan luas tanam 400 hektar.
Lokasi tanamnya sudah tersebar di Kabuputen Malang, dengan wilayah utama atau sentra di Kecamatan Lawang, Singosari, Wajak, Kalipare, dan Donomulyo. Pemasarannya banyak di pasar-pasar regional Jawa Timur.
"Saat ini sudah ada 215 ribu pohon alpukat Pameling. Dari luasan tanam tersebut 70-80 persen sudah berproduksi. Hasil panen buah tercatat sudah mencapai Rp 77 ribu ton," demikian Avicenna M. Saniputera.
Untuk usia tanam pohon alpukat sendiri, membutuhkan wakti 5 sampai 6 tahun sudah mampu memproduksi 30 sampai 50 kilogram buah perpohon. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Dua Pejabat Berganti, AKBP Gede Harimbawa Pimpin Sertijab di Polres Sumba Timur
Rendahnya Penghargaan Dosen di Indonesia
17 Ribu Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Ikuti PK2MABA 2025
Adam Rusydi Dapat Dukungan 18 PK untuk Maju Jadi Ketua Golkar Sidoarjo
HUT ke-80 RI, Begini Penulisan Ucapan Hari Kemerdekaan yang Benar Menurut PUEBI
Rayakan HUT ke-80 RI, Pemkab Banyuwangi Bagikan 1000 Bendera
Gubernur Khofifah Promosikan Batik Sampang sebagai Pesona Warisan Budaya Madura
Kisah di Balik Footish Gerakan 10 Ribu Langkah di Malang
Empat Prajurit TNI Jadi Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky
Pemkab Bondowoso Segera Gelar Kompetensi Pejabat Sebelum Mutasi dan Seleksi Terbuka