TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan komitmennya untuk menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen dalam waktu satu tahun setelah berakhirnya perang di Gaza. Pernyataan ini disampaikan Abbas melalui video pada konferensi internasional mengenai Palestina di New York, Senin (22/9), yang digelar bersamaan dengan Sidang Umum PBB.
“Rakyat Palestina menginginkan sebuah negara yang berdasarkan pluralisme dan peralihan kekuasaan secara damai,” ujar Abbas, sekaligus mendesak negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk segera melakukannya.
Abbas sendiri tidak dapat hadir langsung di New York karena visanya dicabut oleh Departemen Luar Negeri AS, sehingga ia mengikuti konferensi secara virtual bersama 80 pejabat Palestina lainnya.
Langkah ini sejalan dengan pengakuan resmi sejumlah negara terhadap Palestina. Pada konferensi yang sama, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis kini mengakui negara Palestina. Australia, Kanada, dan Portugal juga mengumumkan pengakuan mereka pada hari yang sama, menandai gelombang dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina.
Pengakuan ini menjadi sinyal penting bagi upaya diplomasi internasional dan solusi dua negara di Timur Tengah, di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.(*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Gerakan Pangan Murah Kota Mojokerto untuk Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pangan
Resmi, Bupati Cabut Perbup Tunjangan Perumahan Ketua dan Anggota DPRD Banjarnegara
Sitti-l-Kull, Konsep Pendidikan Baru untuk Perempuan Berdaya
Puluhan Sapi Mati Akibat Wabah Virus Jembrana di Mentawai
70 Ribu Warga Bantul Sudah Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis Presiden Prabowo
Nekat, Bocah Afghanistan Sembunyi di Roda Pesawat hingga Tiba di India
Kota Malang Masih Kekurangan 10 Ribu PJU, 2025 Hanya Bertambah 300 Titik
Sertifikasi Kompetensi Jadi Kunci Lulusan UIN Malang Punya Daya Saing Global
Blora Bicara Jurnalisme: Saat Media Digital Menjadi Penjaga Fakta dan Sahabat Masyarakat
Bukan Introvert maupun Ekstrovert tapi Otrovert, Kepribadian Apa Itu?